Ewindo Kembangkan Benih Kentang Berkualitas

Ilustrasi kentang
Sumber :
  • Pixabay

Sebagai tahap awal, investasi yang disiapkan untuk kerja sama antara Ewindo dan Salim Group ini sebesar 10 juta dolar AS.

Sebagai alternatif sumber pangan, tingkat konsumsi kentang di Indonesia saat ini masih rendah yakni 4,76 kilogram/kapita per tahun, jauh tertinggal bila dibandingkan negara lain seperti China sebesar 10 kg/kapita per tahun, Jepang 17 kg/kapita, Amerika 64 kg/kapita, Perancis sebesar 73 kg/kapita dan Inggris mencapai 109 kg/kapita. Pada 2021, pemerintah Indonesia menargetkan konsumsi kentang meningkat menjadi 10 kg/kapita per tahun.

"Dengan membaiknya produktivitas petani kentang, diharapkan harga kentang segar menjadi lebih terjangkau oleh masyarakat dan pada nantinya akan menjadi alternatif sumber pangan nasional Indonesia yang lebih baik," kata Glenn.

Dokumen kerja sama Ewindo dan Salim Group ditandatangani dalam Forum Bisnis di Belanda Jumat lalu, 22 April 2016, dihadiri Presiden RI Joko Widodo, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution, Kepala BKPM Franky Sibarani beserta perwakilan delegasi RI lainnya.

Glenn mengatakan, dalam Forum Bisnis tersebut terdapat empat kesepakatan dengan nilai keseluruhan  606 Juta dolar AS.

Mengutip data BKPM, Glenn mengatakan, periode 2010-2015, realisasi investasi dari Belanda mencapai Rp70 triliun, atau berada di peringkat keenam daftar peringkat realisasi investasi per negara. Nilai realisasi Belanda tersebut, di atas Inggris yang berada di posisi 16 dengan nilai realisasi mencapai Rp31 triliun.