Investor Pemula Wajib Pelajari Hal Ini

Ilustrasi pohon uang
Sumber :
  • Halomoney

Semakin tinggi tingkat pengembalian hasil investasi, maka semakin baik untuk dipilih. Harus diperhatikan juga modal awal yang dimiliki. Jika modal awal yang dibutuhkan sama besarnya, akan lebih baik, bila kita memilih yang tingkat pengembaliannya lebih besar.

Lebih bagusnya lagi, apabila kita bandingkan dengan produk investasi sejenis, semisal tertarik dengan investasi reksadana. Di dalam reksadana terdapat beberapa jenis, bisa mempertimbangkan reksadana saham dibanding reksadana pendapatan tetap, yang memberikan imbal hasil lebih tinggi, tetapi risikonya pun tentu saja akan berbeda.

4. Rajin memeriksa tingkat inflasi

Inflasi sangat diperhitungkan dalam melakukan investasi, karena memilki keterkaitan dengan nilai waktu dari uang. Seperti kita ketahui, jumlah dari uang yang kita miliki sekarang akan berubah nilainya pada masa mendatang.

Contohnya; dengan Rp10 ribu, Anda bisa membeli dua botol minuman ringan pada saat ini. Belum tentu, dalam lima tahun mendatang minuman ringan tersebut memiliki harga yang sama. Bisa jadi lebih mahal, atau lebih murah (disebut juga deflasi).

Apa pengaruhnya untuk investasi? Sebagai contoh, Anda memilih investasi berupa deposito dengan suku bunga lima persen sedangkan tingkat inflasi enam persen. Artinya, bunga deposito yang diperoleh akan kalah dari kenaikan harga barang. Apakah mau memilih investasi yang tingkat pengembaliannya jelas di bawah tingkat inflasi seperti ini?

Kesimpulannya adalah, bukan hanya tingkat pengembalian suatu investasi harus tinggi, tetapi imbal hasil yang ditawarkan tentunya harus melebihi dari inflasi tahunan di suatu negara. Jika tidak, tidak ada gunanya kita membeli produk investasi tersebut. (asp)