Kesalahan Keuangan yang Sering Dilakukan Orangtua Baru

Ilustrasi orangtua dan anak.
Sumber :
  • Pixabay

3. Menunda rencana dana pendidikan anak

Ini juga kesalahan yang banyak terjadi. Begitu memiliki anak, ada baiknya Anda langsung memulai target menabung kebutuhan biaya sekolah anak melalui investasi. Semakin awal Anda memulai investasi untuk dana pendidikan anak, akan semakin ringan nilai yang perlu Anda investasikan.

Manfaatkan investasi di produk yang mampu melawan inflasi dalam jangka panjang. Misalnya, reksa dana, saham, emas, properti, dan lain-lain.

4. Membeli asuransi jiwa untuk anak

Satu hal tentang asuransi jiwa yang perlu Anda ketahui: asuransi jiwa hanya untuk mereka yang memiliki tanggungan dan risiko finansial. Dengan mengingat hal itu, Anda akan paham bahwa membelikan anak asuransi jiwa adalah tindakan finansial yang tidak tepat. Anak Anda tidak memerlukan asuransi jiwa karena dia tidak menanggung risiko finansial siapa pun.

5. Tidak segera mengurus BPJS Kesehatan anak

Masyarakat Indonesia sudah memiliki jaminan sosial kesehatan yaitu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Begitu anak Anda lahir, akan lebih baik bila langsung Anda daftarkan kepesertaannya dalam BPJS Kesehatan. Ini menjadi langkah proteksi kesehatan terhadap anak bila sewaktu-waktu ada risiko yang perlu ditutup. Keberadaan BPJS Kesehatan juga bisa menjadi pelengkap asuransi kesehatan anak.

6. Tidak menambah dana darurat

Nilai ideal dana darurat bagi pasangan menikah tanpa anak dan pasangan menikah yang telah memiliki anak tentu berbeda. Bila kini Anda telah memiliki momongan, nilai dana darurat ideal yang perlu Anda siapkan paling tidak sembilan kali nilai pengeluaran bulanan Anda. 

Mulailah menyusun dana darurat sampai nilainya ideal. Dana darurat ini penting untuk mengantisipasi berbagai kondisi darurat yang mungkin terjadi yang membutuhkan dana tunai segera.