10 Fakta Perang Korea, AS dan Uni Soviet Ikut Adil dalam Perang Ini

Presiden Moon Jae-in ucapkan selamat tinggal ke pemimpin Korea Utara Kim Jong-un
Sumber :
  • The Presidential Blue House/Handout via REUTERS

9. Pecahnya Perang Korea membuat AS tidak siap

Sebetulnya pada waktu itu, pemerintah AS menganggap Korea Selatan sesuatu yang tidak penting untuk di bantu. Faktanya, dengan Perang Dingin dan kemenangan Komunis di Cina, Jepang lebih penting dalam perencanaan strategis Amerika, meskipun Perang Dunia II baru berakhir 5 tahun yang lalu. Para pemimpin militer AS menganggap Jepang penting dalam menjaga agar Soviet dan Cina tidak memiliki akses bebas dan terbuka ke Pasifik.

Ironisnya, alasan itu juga berkontribusi pada keputusan Amerika untuk mendukung Korea Selatan. Jika seluruh Korea jatuh di bawah Komunisme, Jepang akan rentan terhadap invasi Komunis. Alasan lain untuk kurangnya persiapan Amerika melibatkan penghematan militer mereka setelah Perang Dunia II.

Ini membuat sebagian besar militer AS kekurangan tidak hanya tank, pesawat, dan kapal, tetapi bahkan senapan dan suku cadang. Faktanya, hanya Korps Marinir AS yang memiliki semua tenaga dan peralatan yang dibutuhkan untuk berperang.

10. Tidak ada perjanjian damai permanen yang pernah ditandatangani

Gencatan senjata Juli 1953 mungkin telah mengakhiri perang, tetapi tidak menghasilkan perjanjian damai antara Korea Utara dan Selatan. Kedua belah pihak masih dipisahkan oleh zona demiliterisasi selebar 2,5 mil yang dijaga ketat kedua militer perbatasan, dan ketegangan tetap tinggi, terutama terkait program senjata nuklir Korea Utara yang masih baru.

Korea Utara juga kadang-kadang menggunakan upaya pembunuhan dan serangan perbatasan, termasuk serangan artileri 2010 terhadap sebuah pulau Korea Selatan yang menewaskan empat orang. Meskipun Korea Utara telah menyatakan gencatan senjata dibatalkan pada beberapa kesempatan, baru-baru ini Maret ini, PBB menyatakan bahwa tindakan tersebut tidak dapat diambil secara sepihak.