Iran Tuduh Saudi Berperan dalam Penghasutan Protes Anti-Pemerintah

Aksi demonstrasi anti-pemerintah di Iran telah berlangsung sejak September sejak kematian Mahsa Amini.
Sumber :
  • NDTV.

VIVA Dunia – Pembicaraan diplomatik yang dimediasi oleh Baghadad antara Iran dan Arab Saudi terhenti, sebagian besar karena klaim Teheran bahwa Sunni, salah satu cabang Islam terbesar di Saudi, telah memainkan peran penting dalam penghasutan terhadap protes anti-pemerintah yang sedang berlangsung di Iran, kata beberapa pejabat Irak.

Pembicaraan itu sebelumnya dipuji sebagai terobosan yang akan meredakan ketegangan regional.  

Melansir dari AP, Selasa, 20 Desember 2022, Perdana Menteri baru Irak, Mohammed Shia al-Sudani, mengatakan pada bulan lalu bahwa Irak telah diminta untuk terus memfasilitasi dialog. Namun, pembicaraan putaran keenam, yang akan diselenggarakan di Baghdad, belum dijadwalkan karena Teheran menolak untuk bertemu dengan pejabat Saudi di saat aksi protes Iran memasuki bulan keempat, menurut pejabat Irak.

“Negosiasi Iran-Saudi terhenti, dan ini akan berdampak negatif pada kawasan,” kata Amer al-Fayez, seorang anggota parlemen Irak dan anggota Komite Hubungan Luar Negeri parlemen.

Perdana Menteri baru Irak, Mohammed Shia al-Sudani.

Photo :
  • AP Photo.

Pada kunjungan resmi pertamanya ke Teheran pada bulan November, al-Sudani menanyakan tentang melanjutkan pembicaraan dan menyebutkan bahwa dia akan segera melakukan perjalanan ke ibu kota Saudi, Riyadh.

Tetapi Iran mengatakan kepadanya bahwa mereka tidak akan bertemu dengan rekan-rekan Saudi, dan menuduh negara itu mendukung protes di seluruh Iran, melalui saluran media yang didanai Saudi, menurut seorang pejabat yang merupakan anggota koalisi Kerangka Kerja Koordinasi yang berkuasa di Irak.

Misi Iran di PBB mengonfirmasi bahwa pembicaraan telah dihentikan tetapi tidak memberikan penjelasan lebih rinci. “Pembicaraan antara Iran dan Arab Saudi berhenti sebelum perkembangan terakhir di Iran, karena berbagai alasan. Mungkin ada baiknya bertanya kepada Arab Saudi tentang mereka,” kata misi tersebut dalam sebuah pernyataan.

Penolakan Iran untuk melanjutkan pembicaraan merupakan kemunduran bagi al-Sudani, yang berharap dialog Saudi-Iran yang sedang berlangsung akan memungkinkan Irak untuk mendukung perannya sebagai mediator regional.  

Menghentikan pembicaraan juga dapat berdampak regional, dengan kedua negara mendukung kekuatan lawan dalam beberapa konflik di Timur Tengah, termasuk di Suriah dan Yaman, di mana Iran mendukung pemberontak Houthi yang berperang melawan kerajaan.