Jet Tempur AS Tembak Jatuh Benda Asing Seukuran Mobil di Langit Alaska

F-22 Raptor.
Sumber :
  • U-Report

Presiden diberi pengarahan tentang keberadaan objek tersebut Kamis malam, setelah dua jet tempur mengawasinya.

Jenderal Pat Ryder, sekretaris pers Pentagon, mengatakan kepada wartawan hari Jumat bahwa sebuah pesawat tempur F-22 yang berbasis di Pangkalan Gabungan Elmendorf-Richardson di Alaska menembak jatuh objek tersebut menggunakan rudal udara-ke-udara jarak pendek AIM-9X, jenis yang sama yang digunakan untuk menurunkan balon hampir seminggu yang lalu.

Benda itu terbang di atas salah satu tempat paling terpencil di negara itu. Beberapa kota menandai Lereng Utara Alaska, dengan dua wilayah yang berdekatan yakni Deadhorse dan Kaktovik yang berpenduduk sekitar 300 orang. 

Di wilayah tersebut terdapat ladang minyak Teluk Prudhoe, ladang minyak terbesar di Amerika Serikat.

Tidak seperti balon mata-mata yang dicurigai, yang jatuh dan penduduk AS dapat menyaksikan eksekusi itu di langit, namun kemungkinan hanya sedikit orang yang melihat objek ini mengingat kondisi dingin yang terik di Alaska utara sepanjang tahun ini, karena hanya ada sedikit orang di luar untuk periode waktu yang lama.

Jatuh di Perairan Beku

Menjelang penembakan, Administrasi Penerbangan Federal membatasi penerbangan di area sekitar 10 mil persegi (26 kilometer persegi) di dalam wilayah udara AS di Bullen Point Alaska, tempat bekas stasiun radar Angkatan Udara AS di Laut Beaufort sekitar 130 mil (210 kilometer) dari perbatasan Kanada, di dalam Lingkaran Arktik.

Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengatakan dalam sebuah tweet pada hari Jumat bahwa dia telah diberi pengarahan dan mendukung keputusan tersebut. "Dinas militer dan intelijen kami akan selalu bekerja sama," katanya.

Benda itu jatuh ke perairan beku dan para pejabat berharap mereka dapat memulihkan puing-puing lebih cepat daripada balon mata-mata minggu lalu. 

Ryder mengatakan objek itu bergerak ke timur laut ketika ditembak jatuh. Dia mengatakan beberapa helikopter militer AS telah dikerahkan untuk memulai upaya pemulihan.

Jumat malam, Pentagon mengatakan "Pemulihan terjadi dalam campuran es dan salju. Unit-unit yang berlokasi di Alaska di bawah arahan Komando Utara AS, bersama dengan Garda Nasional Alaska, terlibat dalam respons,"