Potret Mengerikan di RS Al Shifa Gaza, Pasien Warga Palestina Diamputasi Tanpa Obat Bius

Petugas medis membawa korban serangan Israel ke sebuah rumah sakit di Gaza.
Sumber :
  • Anadolu.

“Jika kami menunggu untuk mengoperasi mereka satu per satu, kami akan kehilangan banyak korban luka,” kata Abu Selmeyah.

Pun, dia menuturkan pihaknya terpaksa melakukan operasi di lapangan dengan fasilitas seadanya.

“Tanpa anestesi, atau menggunakan anestesi sederhana atau obat penghilang rasa sakit yang lemah untuk menyelamatkan nyawa,” lanjutnya.

Abu Selmeyah mengatakan prosedur yang dilakukan tenaga medis Al Shifa dalam kondisi seperti itu antara lain mesti mengamputasi anggota badan dan jari. Selain itu, menjahit luka hingga mengobati luka bakar serius.

Sebagai informasi, perang Israel dengan kelompok Hamas dimulai pada 7 Oktober 2023. Aksi zionis Israel terus makin agresif melancarkan serangannya.

Dari laporan Aljazeera, menurut pejabat kesehatan di Gaza, pasukan Israel mengerahkan tank-tank untuk mengepung beberapa rumah sakit. Bahkan, Rumah Sakit al-Shifa di Gaza sudah diserang lima kali dalam waktu kurang dari 24 jam. Rakyat Palestina yang takut pun melarikan diri di jalan utama menuju Gaza selatan.

Menurut data Aljazeera per Jumat, 10 November 2023, korban tewas imbas perang Israel melawan Hamas sudah menelan lebih dari angka 10 ribu. Laporan Aljazeera, warga Israel yang tewas tercatat ada 1.405. Sementara, dari Palestina, ada 11.078 korban tewas yang 4 ribu lebih di antaranya adalah anak-anak.