Selain Israel-Palestina, Ini 12 Negara yang Kini Juga Tengah Berperang, Ada yang Sudah 10 Tahun

VIVA Militer: Kelompok Ekstrimis Islam al-Shabaab di Somalia, Afrika
Sumber :
  • Military

Pada tahun 2022 saja, lebih dari 310.000 orang baru mengungsi akibat konflik perang saudara dan kekerasan. Jumlah ini mencakup puluhan ribu orang yang mengungsi pada bulan Desember 2022 saja akibat bentrokan di Kordofan Barat dan Nil Biru yang mengakibatkan sekitar dua insiden keamanan dilaporkan setiap hari pada bulan tersebut.

Suriah 

Serangan drone di acara kelulusan militer Suriah tewaskan 80 orang.

Photo :
  • Syrian Civil Defense White Helmets via AP.

Konflik yang berkepanjangan hingga kini masih berlangsung, telah menjadikan Suriah sebagai salah satu krisis kemanusiaan terburuk di dunia. 

Sejak awal tahun 2011, konflik sipil di Suriah telah menimbulkan penderitaan yang sangat besar bagi jutaan orang. 

11,5 juta orang, hampir setengah dari perkiraan populasi sebelum perang, telah mengungsi. 5,4 juta jiwa hidup sebagai pengungsi di negara-negara tetangga, dan 6 juta jiwa menjadi pengungsi internal. 

UNOCHA mengidentifikasi 15,3 juta orang yang membutuhkan bantuan kemanusiaan (termasuk 4,1 juta orang yang berada pada tingkat kebutuhan bencana), peningkatan sebesar 14% dibandingkan tahun lalu. 

Jumlah ini dari total penduduk yang berjumlah 17,5 juta jiwa. Dulunya merupakan negara dengan kelas menengah yang berkembang pesat, 83% warga Suriah kini hidup di bawah garis kemiskinan. 

Berdasarkan banyak laporan dari mereka yang masih tinggal di negara ini, kekerasan dalam konflik tidak hanya terbatas pada pemboman, serangan rudal, dan penghancuran kota dan infrastruktur. 

Burkina Faso, Niger, dan Sahel

Junta militer Niger.

Photo :
  • Antara FOTO.

Konflik bersenjata selama satu dekade, dan kini masih berlangsung di wilayah Sahel barat Afrika, telah mengakibatkan memburuknya situasi kemanusiaan di Mali, Burkina Faso, dan Niger. 

Krisis tidak mengenal batas negara, dan apa yang awalnya merupakan kekerasan di Mali pada bulan Januari 2012 kini telah mengakibatkan serangan di seluruh wilayah tersebut, yang meningkat pada tahun 2021. 

Pada tahun itu saja, UNOCHA memperkirakan setengah juta orang terpaksa mengungsi. Saat ini, UNOCHA memperkirakan 4,7 juta orang di Sahel membutuhkan bantuan kemanusiaan – peningkatan sebesar 34% dibandingkan tahun lalu. 

UNICEF memperkirakan 3,2 juta anak memerlukan bantuan, peningkatan 23% dibandingkan tahun 2022. Meskipun telah berlangsung selama lebih dari satu dekade, kekerasan masih meningkat dalam beberapa tahun terakhir karena rusaknya gencatan senjata dan kembali terjadinya permusuhan.