UEA Tenggelam, Warga Ceritakan Kengerian Banjir Dubai

Banjir genangi Dubai, Uni Emirate Arab (UEA).
Sumber :
  • AP Photo/Jon Gambrell

Meski demikian, di tengah semua kekacauan tersebut, muncullah kisah-kisah kemanusiaan yang mengharukan.

Warga Business Bay, Veera Ludhani, adalah satu dari ribuan penumpang yang terdampar di Jalan Sheikh Zayed pada hari Selasa saat dia berjuang untuk pulang.

Kepala keuangan berusia 53 tahun di Meena Jewellers meninggalkan tempat kerjanya pada pukul 16:15 dan terjebak di luar Emirates Towers.

“Biasanya perjalanan pulang memakan waktu setengah jam, namun pada pukul 17.15, saya baru sampai di Emirates Towers dan benar-benar terjebak kemacetan. Ada ribuan mobil yang tidak bergerak," kata Ludhani.

Ludhani mengatakan, hingga pukul 20.45, ia masih terjebak di tempat yang sama hingga arus lalu lintas terhenti.

“Semua orang sedang duduk di mobil mereka. Sejujurnya, itu adalah sesuatu yang tidak pernah saya bayangkan. Saat itu hujan deras. Kelima jalur macet.”

Putrinya meneruskan pesan dari Nasir Amir Qureshi, salah satu pendiri Zeizzu, layanan sopir di Dubai.

Dia telah mengirimkan pesan siaran yang diteruskan beberapa kali, dengan menuliskan, "Jika Anda mengalami kebuntuan, hubungi saja kami, dan kami akan mengirim salah satu pengemudi kami ke seberang.”

Ludhani mengatakan dia menghubungi Qureshi, yang mengatakan dia sedang dalam proses mengirim 50 pengemudinya berjalan kaki untuk menyelamatkan orang-orang yang terjebak di dalam mobil mereka dan menawarkan untuk mengantar kendaraan mereka pulang sementara mereka mencari transportasi umum untuk pulang atau alternatif tempat penginapan.

“Saya menjelaskan kepadanya di mana saya berada. Dia meminta saya untuk membagikan lokasi langsung saya dan dia akan mengirim sopir. Sekitar jam 9:15 malam, dia mengirim sopir, dan mengambil kunci mobil saya,” katanya.

“Saya melewati jembatan layang Emirates Towers dan bertemu rekan-rekan saya di sisi lain, dan mereka bisa mengantar saya pulang.”

Ludhani menambahkan, sopir dari layanan taksi itu mengembalikan mobilnya ke rumah pada jam 1 pagi. Dia terjebak selama berjam-jam, dan hanya berusaha membawa mobilnya pulang.

"Saya bertanya kepadanya (Qureshi) berapa saya bisa membayar sopirnya untuk layanan ini. Saya putus asa, saya akan membayar berapa pun. Namun, dia terus berkata, ini gratis. Gratis. Saya melakukan ini demi kemanusiaan.’ Saya kagum. Ini memulihkan kepercayaan saya pada manusia, pada kemanusiaan.”