Israel Gunakan Truk Bantuan Kemanusiaan untuk Angkut Militer dan Serang Kamp Nuseirat

Truk Bantuan Kemanusiaan Bagi Gaza (Doc: MEMO)
Sumber :
  • VIVA.co.id/Natania Longdong

Tentara Israel mengatakan pihaknya menewaskan kurang dari 100 warga sipil, dalam operasi tersebut, yang dipuji di Israel atas keberhasilan pemulangan tawanan untuk pertama kalinya sejak dimulainya perang. Mereka juga membantah menggunakan truk bantuan kemanusiaan dalam operasi tersebut.

Pelapor Khusus PBB untuk Wilayah Pendudukan Palestina, Francesca Albanese mengecam tindakan tentara Israel sebagai kamuflase kemanusiaan.

Dalam sebuah postingan di situs media sosial X, Albanese mengatakan, “Hal ini seharusnya tidak mengorbankan sedikitnya 200 warga Palestina, termasuk anak-anak, yang terbunuh dan lebih dari 400 orang terluka oleh Israel, saat mereka bersembunyi di dalam truk bantuan."

"Ini adalah 'kamuflase kemanusiaan' pada tingkat lain."

Menyusul penyerangan Nuseirat, sebuah foto yang dibagikan di media sosial menunjukkan sebuah truk Mercedes putih yang diparkir di jalan sempit dan dipenuhi kantong plastik dengan sesosok mayat tergeletak di sebelahnya. Sebuah tangga ditempatkan di bagian belakang truk, menuju ke sebuah apartemen bertingkat.

Kendaraan tersebut dilaporkan digunakan oleh pasukan Israel untuk mencapai tawanan Noa Argamani, yang ditahan di gedung terpisah di sekitar tiga sandera pria lainnya.

Petugas medis PCRS berulang kali menghadapi intimidasi dan serangan oleh militer Israel sepanjang perang, kata organisasi tersebut, meskipun posisinya sebagai badan netral berdasarkan Konvensi Jenewa mengenai konflik.

Dalam pernyataannya pada hari Senin, PCRS mengatakan penyamaran militer Israel juga berisiko menghancurkan kepercayaan warga sipil terhadap pekerja bantuan.

Alasan kedua adalah hal ini menghancurkan kepercayaan masyarakat sipil terhadap mereka yang memberikan bantuan.

"Hal ini sekali lagi menempatkan pekerja bantuan kemanusiaan dan pekerja layanan kesehatan dalam risiko," kata PCRS.

Ini bukan pertama kalinya tentara Israel menggunakan penyamaran dan sikap bermuka dua untuk melakukan serangan terhadap warga Palestina.

Tentara Israel Nyamar Jadi Dokter dan Warga Sipil (Doc: Sosial Media)

Photo :
  • VIVA.co.id/Natania Longdong

Pada Januari lalu, tentara Israel juga berpakaian seperti dokter dan warga sipil menyerbu sebuah rumah sakit di Jenin di Tepi Barat dalam sebuah insiden mengkhawatirkan yang memicu kecaman internasional.

Tentara tersebut membunuh tiga pria yang mereka katakan sebagai militan.

Kelompok hak asasi manusia mengecam Israel atas serangan tersebut, dengan mengatakan bahwa tindakan itu melanggar hukum kemanusiaan internasional dan netralitas fasilitas kesehatan.