Gencatan Senjata Berakhir, Sekjen PBB Wanti-wanti Israel-Hamas Tahan Diri
- VIVA.co.id/Natania Longdong
Gaza, VIVA – Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres meminta Israel dan Hamas untuk menahan diri setelah berakhirnya gencatan senjata tahap pertama.
Dalam pernyataan yang disampaikan juru bicaranya pada Sabtu, Guterres menegaskan bahwa mencegah kembalinya konflik sangat penting guna menghindari konsekuensi yang lebih buruk.
"Enam pekan terakhir telah membawa keamanan meski rapuh, namun tetap penting bagi rakyat Palestina dan Israel," bunyi pernyataan itu.
Guterres mendesak semua pihak untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata berikutnya dan menekankan bahwa gencatan senjata permanen serta pembebasan seluruh sandera adalah langkah krusial untuk mencegah eskalasi.
"Beliau terus mendorong pembebasan seluruh sandera secara bermartabat, secepat mungkin, dan tanpa syarat," tambahnya.
Selain itu, ia menyoroti perlunya memastikan bantuan kemanusiaan serta perlindungan bagi warga sipil, pekerja kemanusiaan, dan pihak lain yang rentan.
Guterres juga menekankan pentingnya menurunkan ketegangan di Tepi Barat dan menegaskan kesiapan PBB untuk mendukung seluruh upaya perdamaian.
Hamas Setuju Gencatan Senjata Permanen
Kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran tahanan yang dimulai pertengahan Januari telah menghentikan sementara pertempuran di Gaza, yang sebelumnya menewaskan lebih dari 48.360 orang dan menyebabkan kehancuran besar.
Sementara itu, Hamas pada Sabtu menyatakan bahwa Israel belum memulai negosiasi untuk tahap kedua gencatan senjata di Gaza.
Juru Bicara Hamas, Hazem Qassem, dalam pernyataannya kepada Anadolu, menegaskan bahwa pihaknya siap melaksanakan semua tahap kesepakatan.
"Hamas sepenuhnya siap memulai pembicaraan untuk tahap selanjutnya," katanya, seraya menambahkan bahwa upaya Israel untuk meminta konsesi politik atau mengubah kesepakatan tidak akan berhasil.