Terguling, Tony Abbott Janji Tak Ganggu Pemerintah Baru
Rabu, 16 September 2015 - 13:15 WIB
Sumber :
- REUTERS/Matt Siegel
VIVA.co.id - Karier Tony Abbott sebagai Perdana Menteri Australia berakhir pada Senin malam kemarin. Dalam pemgungutan suara yang dilakukan secara tertutup, Abbott dikalahkan Menteri Komunikasi, Malcolm Turnbull dengan perolehan 44 suara. Sedangkan, Turnbull mendapat 54 suara.
Baca Juga :
Setelah sempat membisu selama 12 jam, pada Selasa pagi, mantan pemimpin Partai Liberal itu muncul dan berkomentar atas kekalahannya saat pemungutan suara.
Dilansir dari laman Australia Plus, Selasa, 15 September 2015, Abbott mengaku dua hari terakhir bukan lah hari yang mudah. Dia menyebut pertantian pemimpin tidak akan pernah mudah.
"Janji saya hari ini adalah mengantarkan pergantian ini semudah mungkin. Tidak akan ada upaya membuat keretakan, melemahkan atau menarget orang. Saya tidak pernah membocorkan sesuatu yang merugikan orang dan tidak akan memulainya," ujar Abbott.
Dia melanjutkan, Australia membutuhkan hal yang lebih baik. Abbott menginginkan pemerintahan dan negara yang sukses.
Dalam kesempatan itu, dia turut mengucapkan terima kasih dan rasa syukur atas kepercayaan dari rakyat Australia.
"Hari ini memang hari yang berat. Tetapi, sekali Anda masuk ke dalam permainan ini, Anda harus menerima aturan mainnya. Saya bangga dengan apa yang telah kita capai dalam dua tahun terakhir. Sebanyak 300 ribu orang memperoleh pekerjaan. Beberapa pajak dari era Partai Buruh telah dihapuskan," papar Abbott.
Belum lagi menghentikan perahu dan perbaikan senilai US$50 miliar Australia terhadap APBN. Tetapi, Abbott justru ikut menyalahkan media dan polling atas kekalahannya tersebut.
"Kini, kami memiliki lebih banyak polling dan komentar, kebanyakan pahit dan merupakan pembunuhan karakter. Kepanikan akibat hasil polling mengakibatkan terjadinya guncangan terhadap posisi PM dan tidak baik bagi negara kita," kata Abbott.
Oleh sebab itu, dia memberi saran kepada media, agar tidak memuat pernyataan orang yang tak ingin disebut namanya.
"Tolong jangan menjadi pisau yang dipakai untuk membunuh orang lain," kata dia.
Belum diketahui apa rencana Abbott setelah tidak lagi menjabat sebagai PM. Apakah dia akan tetap bertahan sebagai anggota DPR atau mengundurkan diri dari dunia politik.
Ketika digelar sesi tanya jawab di gedung parlemen pada Selasa pagi kemarin, Abbott tidak muncul dan duduk di kursi belakang.
Sementara, sebagai PM baru, Malcolm Turnbull baru akan mengungkap jajaran kabinetnya pada Senin pekan depan. (ren)