Jakarta Terpilih Jadi Kota Sastra Dunia Oleh Unesco
- VIVA/M Ali Wafa
Selain itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) Provinsi DKI Jakarta, Andhika Permata mengatakan, Jakarta dibangun dengan semangat kolaborasi.
"Kolaborasi dengan berbagai pihak membuat kota Jakarta bisa berkembang seperti sekarang," kata Andhika.
Kota Jakarta.
- VIVA/Muhamad Solihin
Dalam hal ini, Andhika terus menyampaikam apresiasi terhadap para kolaborator yakni komunitas ekonomi kreatif yang lebih menghidupkan kota, Dewan Kesenian Jakarta, dan para komunitas literasi yang turut berkontribusi dalam memajukan literasi di Ibu Kota.
Kolaborasi juga dilakukan bersama para pekerja perbukuan dan pekerja kreatif yang tergabung dalam Tim Jakarta Kota Buku. Ketua harian Komite Jakarta Kota Buku, Laura Bangun Prinsloo menyampaikan bahwa usulan Jakarta sebagai Kota Sastra telah disampaikan sejak 2019 dengan melihat potensi literasi dan kegiatan perbukuan yang aktif di Jakarta.
“Kami sungguh merasa terhormat bisa menjadi bagian dari jaringan kota dunia kreatif. Usulan ini sudah kami ajukan ke Pemprov sejak lama (2019) karena memang melihat potensi literasi dan kegiatan perbukuan yang aktif di Jakarta," ujar Andhika.
Sejak itu, kami mempersiapkan dossier (berkas dokumen) untuk UNESCO dengan melibatkan banyak pihak, di antaranya pelaku perbukuan, lembaga dan organisasi literasi dan kementerian lainnya.
"Ini kesempatan yang sangat bagus bagi Pemprov bersama dengan stakeholder perbukuan untuk bisa mengembangkan aspek kota Jakarta sebagai kota sastra dan literasi,” tuturnya.