Jemaah Haji Diusulkan Dapat 40 Kali Makan di Mekah
- VIVA.co.id/Eko Priliawito
VIVA – Sejumlah persiapan penyelenggaraan ibadah haji 2018 telah dilakukan Kementerian Agama. Persiapan akomodasi dan layanan katering telah dilakukan agar pelayanan bagi jemaah dapat diberikan dengan maksimal.
Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag juga tengah membahas Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) dengan Panitia Kerja (Panja) Komisi VIII DPR RI.
Saat membuka Rakor Penyempurnaan Menu Jemaah Haji Indonesia di Arab Saudi tahun 1439H/2018M di Jakarta, Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Sri Ilham Lubis mengatakan, dia mengusulkan agar tahun ini layanan katering bagi jemaah haji Indonesia maksimal 40 kali selama di Mekah.
"Kemarin waktu pembahasan dengan Panja BPIH Komisi VIII, kami mengusulkan agar layanan makan jemaah di Mekah menjadi maksimal 40 kali," ujar Sri Ilham, Selasa 20 Februari 2018.
Rakor ini mengundang peserta dari Indonesian Chef Association (ICA), ACS Jakarta, Unit Gizi RSPAD Gatot Subroto, Pusat Kesehatan Haji Kemenkes, KKP Soekarno Hatta, serta Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Bandung.
Selama operasional haji, jemaah Indonesia mendapat layanan katering di Jeddah, Madinah, Arafah-Muzdalifah-Mina (Armina), dan Mekah. Layanan katering di Mekah diberikan sejak 2015 sebanyak 15 kali. Pada 2016, layanan ditingkatkan menjadi 24 kali, lalu kembali bertambah pada 2017 menjadi 25 kali.
Tahun ini, Kementerian Agama mengusulkan agar jemaah bisa diberikan katering sebanyak maksimal 40 kali selama di Mekah saja. Usulan ini diajukan setelah memperhatikan usulan jemaah dan berdasarkan hasil evaluasi pengawas, serta stakeholder haji.
Jemaah berharap agar layanan katering diberikan secara penuh selama di Mekah. Tapi kondisi di Mekah tidak memungkinkan, sehingga masih ada lima hari yang tidak ada layanan katering.
"Yang tidak kami berikan hanya lima hari, tiga hari jelang Arafah dan dua hari setelah kepulangan nafar tsani dari Mina," katanya.
Karena pada lima hari itu tidak memungkinkan untuk memberikan layanan katering karena kepadatan yang luar biasa di Kota Mekah.
Sementara itu, Kasubdit Katering Ahmad Abdullah menjelaskan, pelaksanaan rakor untuk mengetahui rencana peningkatan kualitas layanan konsumsi buat jemaah haji di Arab Saudi, utamanya terkait menu katering.