Ibu yang Bunuh Tiga Anak Kandung Meninggal Dunia karena Tak Makan

Ilustrasi garis polisi di tempat kejadian perkara.
Sumber :
  • VIVA/Dani

Dia ikut memilih Bupati dan Wakil Bupati Nias Utara. Nofedi pergi bersama putri sulungnya, SL, serta ayahnya, Faomambòwò Lahagu alias Ama Oti, dan ibunya, Setiani Zega alias Ina Oti.

Saat itu, mereka pamit pada MT yang tinggal di rumah bersama tiga putranya, YL, SL, dan DL. TPS yang mereka datangi jaraknya sekitar 5 Km dari rumah yang didiami Nofedi, MT dan 4 anak mereka, serta Faomambòwò dan Setiani.

“Rumah mereka masuk ke pedalaman dan hanya terdapat beberapa rumah, jarak tiap rumah berjauhan,” ungkap Yadsen.

Mereka pun pulang ke rumah sekitar pukul 12.00 WIB. Faomambòwò, Setiani, dan SL pulang ke rumah. Sementara Nofedi masih tinggal di TPS. Saat tiba di rumah sekitar pukul 13.30 WIB, Faomambòwò, Setiani, dan Sefrina melihat YL, SL, dan DL, dalam keadaan dan tidak sudah bergerak sambil berlumuran darah.

Kemudian, mereka melihat ada luka gorok di leher mereka. Sementara MT tidur telentang di samping mereka. Sebilah parang ada di sisinya. Pihak keluarga kaget melihat kejadian tersebut. Sekitar pukul 16.00 WIB, Nofedi tiba di rumah dan diberitahu mengenai kejadian itu.

Warga sekitar lalu melaporkan kejadian tersebut ke kepolisian setempat. Personel Polsek Tuhemberua mendapat informasi telah terjadinya peristiwa pembunuhan. Kapolsek Tuhemberua, AKP Ibe J Harefa, bersama Kasat Reskrim Polres Nias, AKP Junisar R Silalahi, bersama tim personel langsung menuju tempat kejadian.

“Jasad ketiga korban dievakuasi ke RSUD Gunungsitoli untuk dilakukan visum et repertum,” ungkap Yadsen.

MT sudah diperiksa. Dari pemeriksaan awal itu sudah diketahui motifnya membunuh anak-anak. “Pelaku melakukan pembunuhan tersebut karena faktor himpitan ekonomi,” jelas Yadsen. (ren)