BPOM Belum Izinkan Uji Klinis Fase II Vaksin Nusantara, Ini Sebabnya
- ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
"Silakan diperbaiki proof of concept-nya, kemudian data-data yang dibutuhkan untuk pembuktian kesahihan validitas dari tahap 1 clinical trial, barulah kalau itu semua terpenuhi barulah kita putuskan apakah mungkin untuk melangkah ke fase selanjutnya," tuturnya.
BPOM, lanjut Penny, mendukung berbagai pengembangan vaksin asalkan memenuhi kaidah ilmiah untuk menjamin vaksin aman, berkhasiat, dan bermutu. BPOM akan terus mendampingi apabila ada keinginan dari tim peneliti untuk memperbaiki.
BPOM ingin memastikan bahwa kualitas dari vaksin itu memang layak untuk dijadikan produk dalam uji klinik yang menggunakan manusia. "Ada corrective action (perbaikan) yang harus mereka berikan sampai dengan saat ini sampai dengan sesuai waktu yang diberikan belum kami terima," tutur Penny
Pengembangan Vaksin Nusantara masih menjadi polemik di masyarakat saat ini. Perjalanan vaksin itu hingga akhirnya bisa digunakan kepada masyarakat dinilai masih panjang.
Namun demikian ada beberapa tokoh, termasuk Aburizal Bakrie menjadi orang pertama yang disuntik vaksin Nusantara yang digagas Terawan. Meskipun, vaksin nusantara belum mendapat izin dari Badan POM. (Ant)