Gibran Pantau Vaksinasi Lansia, Banyak yang Komorbid Tapi Aman

Gibran Rakabuming Meninjau Vaksinasi Lansia di Puskesmas Ngoresan Solo
Sumber :
  • VIVA/ Fajar Sodiq

“Jadi mereka-mereka yang berobat rutin terhadap sakitnya atau belum rutin tapi tidak terdetek BPJS, kita tarik untuk segera vaksinasi untuk memberikan perlindungan kepada mereka,” katanya.

Sedangkan Kepala BPJS Kesehatan Cabang Surakarta, Yessi Kumalasari menambahkan bahwa penderita hipetensi dan diabetes melitus itu merupakan kelompok rentan dengan risiko tinggi untuk terpapar COVID-19. 
Berdasarkan data peserta yang terdaftar dalam program Prolanis JKN-KIS itu ternyata banyak dari kelompok tersebut yang belum divaksin.

“Oleh sebab itu pihaknya secara proaktif mengajak puskesmas, dokter perseorangan maupun klinik untuk peserta program Prolanis maupun yang sudah terdeteksi hiprtensi dan DM (diabetes melitus) disisir dan digerakkan untuk segera dilaksanakan vaksinasi,” harapnya.

Menurut dia, berdasarkan penyisiran data peserta Prolanis JKN-KIS di Surakarta yang belum mengikuti vaksinasi itu mencapai 9.300 peserta. Mereka itu merupakan penderita hipertensi, diabetes melitus dan prolanis yang memang belum mendapatkan vaksinasi.

“Jadi berdasarkan sumber data itu dilakukan penyisiran supaya kelompok rentan itu ikut dalam percepatan gerakan vaksinasi dari Dinas Kesehatan Kota Surakarta,” katanya.