Warga Bangun Palang Pintu Sederhana di TKP Odong-odong Vs Kereta

Palang pintu sederhana dibangun di lokasi kecelakaan odong-odong vs kereta
Sumber :
  • VIVA/Yandi Deslatama

"Itu juga artinya harus membiayai diri sendiri, RT 1 RW 3 dan yang sebelah sana RT 1 RW 2, makanya kita masing-masing bikin palang pintu," kata Ketua RT 01 RW 03, Sulaeman, ditemui disela-sela gotong royong bersama warga.

Sulaeman bercerita, satu unit palang pintu membutuhkan biaya pembuatan sekitar Rp2 juta, sehingga untuk 2 unit, menghabiskan Rp4 juta.

Lokasi kecelakaan odong-odong tertabrak kereta di Serang Banten

Photo :
  • VIVA/Yandi Deslatama

Pak RT juga bercerita ada pegawai dari Pemkab Serang dan kereta api turut membantu biaya pembuatan palang pintu sederhana yang terbuat dari besi, diberi beban batu dan dipasangi tali yang memudahkan mereka untuk menutup palang pintu saat kereta melintas.

"Makanya kita musyawarah dengan masyarakat lainnya, kita membikin palang pintu, insiatif masyarakat demi keselamatan orang banyak," jelasnya.

Secara bergantian, warga setempat menjaga palang pintu. Mereka juga telah mendapatkan jadwal resmi dari PT Kereta Api Indonesia (KAI), kapan kereta akan melewati perlintasan tersebut.

Untuk kebutuhan makan dan minum penjaga, warga menaruh kardus bekas. Jika ada pengendara yang melintas, bisa menyisihkan sedikit uangnya untuk kebutuhan penjaga perlintasan.

Sulaeman bercerita, hasil musyawarah di balai desa, akan ada penjaga yang pekerjakan dan mendapatkan gaji setiap bulannya.

"Udah musyawarah itu, yang punya ijazah SD, SMP, menerima pendaftaran, 2 orang satu pintu, siang satu, malam satu, jadi semuanya minta empat. Daftarnya ke Pak Lurah, Pak Lurah udah musyawarah dengan kabupaten, nanti katanya ada diperhatikan," jelasnya.

Baca juga: Petaka Odong-odong, Hiburan Murah Berujung Maut