Bebaskan Destinasi Wisata Lombok dari Kepungan Sampah

Kegiatan bersih-bersih pantai yang dilakukan Yayasan Aksi Lestari Indonesia.
Sumber :
  • Istimewa

Kegiatan bersih-bersih pantai yang dilakukan Yayasan Aksi Lestari Indonesia.

Photo :
  • Istimewa

“Diharapkan dengan kegiatan seperti ini masyarakat tidak hanya ikut melakukan clean up di pantai kami. Tetapi juga dapat mengedukasi masyarakat terhadap pentingnya pengelolaan sampah” kata Abdul Majid, perwakilan anggota DPRD Lombok Barat saat ikut kegiatan BERANTAI di Pantai Nambung.

Mayoritas dari sampah yang ditemukan merupakan plastik sekali pakai yang terdiri dari kantong atau kemasan plastik, botol plastik, styrofoam (polistirena), dan sedotan plastik. 

Kemudian dilakukan pemilahan dan audit dengan aplikasi yang khusus dibuat oleh Ddorocare terhadap sampah tersebut. Sedikitnya di pantai Labuhan Haji saja ditemukan ribuan barang, dari 252 kemasan plastik produk berbeda melalui 247 perusahaan, baik lokal, nasional dan internasional.

Dilakukan juga penggalangan untuk penandatanganan petisi dalam mendukung pengelolaan sampah destinasi wisata di NTB. Tercatat lebih dari 500 orang melakukan tanda tangan, baik secara luring maupun daring dalam perumusan policy brief. Melalui BERANTAI ditaksir seribu orang terdampak langsung dalam kampanye tersebut di 10 titik wisata yang dikunjungi. 

Diharapkan melalui gerakan kecil ini, dapat menyadarkan warga, masyarakat, wisatawan hingga pemerintah, untuk bersama-sama mendukung gerakan Destinasi Wisata Lombok Minim Sampah. 

Mendorong pemerintah untuk memperkuat implementasi kebijakan pengelolaan sampah yang telah disusun oleh Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota di NTB pada destinasi wisata yang meliputi: pemilahan, pengumpulan, pengangkutan, pengolahan, dan pemrosesan akhir. Sehingga keindahan alam yang ada dapat lestari dan terus bisa dinikmati sampai anak cucu nanti.

“Bertempur dengan sampah harus dengan hati, kalau tidak maka siap-siap akan sakit hati," tutup Julmansyah, Kepala Dinas Lingkungan Hidup NTB.