Terungkap, Alasan Rohingya Diusir dari Myanmar hingga Mengungsi ke Berbagai Negara

Puluhan pengungsi etnis muslim Rohingya terdampar di Pantai Kuala Raja, Kabupaten Bireuen, Aceh, pada Jumat, 20 April 2018.
Sumber :
  • Dokumentasi ACT

VIVA Nasional – Hadirnya warga Rohingya ke berbagai negara, seperti salah satunya Indonesia tepatnya di wilayah Aceh dan Sumatera Utara rupanya menuai sorotan publik.

Bukan tanpa sebab, mengingat sikap pengungsi Rohingya yang dinilai lebih sering menimbulkan ulah maupun masalah bagi warga setempat.

Menurut salah satu sumber, kini setidaknya sudah ada lebih dari 1400 pengungsi Rohingya yang tinggal di berbagai daerah yang ada di Aceh.  Kehadiran para pengungsi Rohingya ini pun tak dipungkiri menjadi masalah baru bagi pemerintah Indonesia. 

Terlebih, banyak warga yang menolak keberadaan adanya penduduk Rohingya di wilayah Aceh. 

Dari situlah muncul banyak pertanyaan dari penduduk Indonesia terkait cara etnis Rohingya akhirnya bisa mencapai ke Tanah Air. Perlu diketahui, para etnis Rohingya bermodalkan kapal kayu hingga akhirnya bisa tiba di Indonesia. Para etnis Rohingya melintas bahayanya laut dari Myamnyar ke Indonesia.

Selain pertanyaan tersebut, tak sedikit yang dibuat bertanya soal alasan Myanmar mengusir Rohingya. Lantas, kira-kira apa alasannya hingga Rohingnya diusir? Simak selengkapnya berikut ini yang sudah dirangkum dari berbagai sumber.

Rohingya Ternyata Bukan Etnis Resmi Myanmar

Mereka tidak dianggap sebagai kelompok etnis resmi dan tidak diberi kewarganegaraan berdasarkan Undang-Undang Kewarganegaraan Myanmar tahun 1982, yang secara efektif menjadikan mereka tidak memiliki kewarganegaraan di sana.

Imbas dari hal tersebut, hak mereka untuk belajar, bekerja, bepergian, menikah, menjalankan agama dan mengakses layanan kesehatan sangat dibatasi.

Mengutip situs resmi Perpusatkaan Unikom, siapa yang menyangka bahwa etnis Rohingya telah ada sejak 1824. Di mana pada saat itu nama Myanmar belum ada. Dulu yang ada hanyalah nama Burma. 

Etnis Rohingya mendarat ke Burma karena adanya campur tangan Inggris yang pada saat itu berhasil menguasai Burma.  Tak sampai disitu saja, adanya pengaruh perjanjian Yandabo. 

Pengungsi Rohingya yang mendarat di pesisir Aceh Besar

Photo :
  • Istimewa/VIVA

Semasa pendudukan Inggris di Burma, etnis Rohingya memiliki kehidupan sejahtera. Pasalnya, pihak mereka mampu menguasai berbagai hal di bidang sektor ekonomi.

Namun rupanya, kejadian tersebut tidak berangsur lama  semenjak Jepang mengalahkan Inggris. Kedudukan Rohingya di Burma saat itu pun tercanam.