Pegawai Sebut Kades Kohod Masih Sering ke Kantor, Warga: Tidak Pernah Terlihat Sejak Pagar Laut
- VIVA.co.id/Sherly (Tangerang)
Tangerang, VIVA - Kepala Desa atau Kades Kohod, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, yakni Arsin bin Asip, menjadi sorotan usai ramai masalah pagar laut di wilayahnya. Saat dipanggil Bareskrim Polri dia juga tidak hadir. Ke mana kades berada?
Para pegawai di kantor desa setempat mengaku, Kades Arsin masih sering pergi ke kantor untuk menjalankan tugasnya.
Hal ini katakan salah satu staf desa saat ditemui VIVA di Kantor Desa Kohod, Tangerang. Di mana, Arsin masih sering ke kantor meski tengah tersandung kasus sertifikat Hak Guna Bangun (HGB) di laut Tangerang.
"Bapak (Arsin) masih suka ke kantor, ada terus, tapi memang jamnya enggak tentu, kalau hari ini, beliau datang pagi, terus pergi pas siang ada urusan pribadi, dan enggak tahu balik lagi apa engga," katanya, Rabu, 5 Februari 2025.
Staf lainnya yang ditemui juga mengungkapkan hal serupa. Bila Arsin sering mendatangi kantor desa dan bertemu dengan warga.
"Ada kok, tapi suka pergi memang," ujarnya.
Namun, hal ini berbanding terbalik dengan pernyataan warga setempat. Seperti yang dikatakan Ati yang tinggal tidak jauh dari kantor desa. Dia yang juga berdagang kopi ini, tidak pernah melihat keberadaan Kades Arsin sejak 27 Januari 2025.
"Saya nggak pernah lihat pak kades lagi, dari habis Pak Menteri Nusron datang, dua hari kemudian, dia gak pernah kelihatan, biasanya ada aja kita liat tiap hari dia tuh ke kantor desa, ini engga ada," ungkapnya.
Bahkan, sejak adanya proses pemanggilan oleh beberapa lembaga terkait pemeriksaan pada kasus pagar laut yang melibatkannya ini, Arsin disebut warga menghilang.
"Kita sampai bilang, si bapak hilang, habisnya nggak ada di kantor, biasanya ada aja gitu keliatan," ucap dia.
Bukan hanya itu, berdasarkan kesaksian warga setempat, pada malam, Selasa, 4 Februari 2025, terlihat sejumlah pihak kepolisian mendatangi kantor tersebut pada malam hari. Yang mana, terdapat beberapa orang juga dimintai keterangan oleh petugas termasuk warga setempat soal pemasangan pagar laut dari bambu tersebut.