Masyarakat Pulau Untung Jawa Dapat Ilmu Baru
- Pertamina
Kepulauan Seribu, VIVA – Masyarakat Pulau Untung Jawa, Kepulauan Seribu, belum lama ini mengikuti kegiatan pemberdayaan pesisir. Dalam kegiatan itu, warga mendapatkan pendampingan mengolah tanaman mangrove menjadi produk makanan ringan.
Produk yang diperkenalkan antara lain keripik dan manisan berbahan dasar mangrove. Kegiatan ini diinisiasi bersama kelompok Masyarakat Penggerak Konservasi dengan dukungan PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat (RJBB).
Ketua Masyarakat Penggerak Konservasi, Aditya Jusendra, menyampaikan kegiatan ini memberi manfaat penting bagi warga. Menurutnya, mangrove tidak hanya berfungsi mencegah abrasi, tetapi juga berpotensi menjadi sumber ekonomi.
“Kegiatan ini membuka wawasan baru bagi masyarakat bahwa tanaman mangrove tidak hanya berfungsi sebagai pelindung abrasi, tetapi juga memiliki potensi ekonomi besar sebagai bahan produk olahan UMKM,” ujar Aditya. Ia berharap program serupa dapat terus berjalan.
Salah seorang peserta, Juhro, mengaku pendampingan tersebut menambah keterampilan baru. “Pendampingan ini memberikan keterampilan baru yang selama ini belum kami ketahui, sehingga membuka peluang usaha yang dapat menjadi andalan di Pulau Untung Jawa,” katanya.
Menurut Juhro, produk turunan mangrove memiliki prospek pemasaran karena Pulau Untung Jawa kerap menjadi tujuan wisata. Hal ini dinilai bisa mendukung ekonomi warga pesisir.
Dari pihak perusahaan, Area Manager Communication, Relations & CSR, Susanto August Satria, menyatakan dukungannya. “Kami mendukung penuh program Pengembangan Produk Kreatif Ekonomi Masyarakat Pesisir ini, karena selain mendorong pertumbuhan ekonomi, program ini juga berperan penting dalam menjaga kelestarian lingkungan,” katanya, dikutip dari keterangan resmi, Selasa 16 September 2025.
Susanto menambahkan bahwa pemanfaatan mangrove perlu berjalan seiring dengan upaya konservasi. Dengan begitu, manfaat ekologis dan ekonomi dapat dicapai secara berimbang.
Rencana ke depan, pengembangan produk mangrove akan terus diperluas bersama pemerintah dan pemangku kepentingan lain. Produk ini diharapkan bisa menjadi sumber ekonomi unggulan masyarakat Kepulauan Seribu.