KH Ma'ruf Amin: Cak Imin Berani Jadi Cawapres, Romi Tidak

KH Ma'ruf Amin.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Nur Faishal (Surabaya)

VIVA – Ketua Majelis Ulama Indonesia, KH. Ma’ruf Amin menyapa Ketua Umum DPP PKB, Muhaimin Iskandar dan DPP PPP Muchammad Romahurmuziy dalam acara peluncuran buku “Prof. DR. KH. Ma’ruf Amin Penggerak Umat Pengayom Bangsa” di Tower Muamalat, Kuningan Timur, Jakarta Selatan.

KH Ma'ruf Amin menuturkan, bahwa kedua orang ini, Muhaimin Iskandar dan Romahurmuziy ini tengah digadang-gadang akan maju sebagai kandidat Wakil Presiden Republik Indonesia mendatang.

Bahkan, sudah banyak spanduk bertuliskan Cak Imin sapaan akrab Muhaimin Iskandar sebagai Cawapres 2019, begitu juga spanduk dari Gus Romi sapaan akrab dari Romahurmuziy.

"Kalau Cak Imin gambarnya ada sama tulisan Cawapres. Kalau Pak Romi ada gambarnya tapi tak ada tulisannya. Saya bilang ke Pak Jokowi, Muhaimin lebih berani, Pak Romi kurang berani," ujar Ma'ruf Amin, Senin, 12 Maret 2018.

Sementara itu, Gus Romi menjawab dengan santai pernyataan dari KH. Ma’ruf Amin tersebut, bahwa apa yang disampaikan itu merupakan pandangan seorang kiai.

"Kalau tadi Pak Maruf Amin menilai yang satu pasang tulisan yang satu tidak pasang tulisan, itukan yang mau pasang tulisan silakan, kalau kita kan karena memang dalam posisi ingin memberikan terbaik sebagai pasangan Jokowi kedepan," kata Romi.

Tapi, Gus Romi menambahkan, bahwa persoalan calon Wakil Presiden itu keputusannya ada di tangan Presiden Joko Widodo yang menentukan. "Kami tetap dalam keputusan partai soal Cawapres itu akan diserahkan pada usernya yaitu Presiden jadi kita hanya menyampaikan mid assessment," ujarnya.

Pada peluncuran buku biografi KH Ma'ruf Amin yang berjudul "Prof. DR. KH. Ma’ruf Amin Penggerak Umat Pengayom Bangsa" ini dihadiri sejumlah tokoh, diantaranya Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan, Wiranto; Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Eko Putro Sandjojo; Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian; Menteri Sekretaris Negara, Pratikno.

Ketua Umum Pengurus Pusat Muhamadiyah, Haedar Nasir; Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar; Ketua Umum DPP Muchammad Romahurmuziy; Cendekiawan Muslim, Nasaruddin Umar; Menteri Sosial, Idrus Marham dan Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia, Jimly Asshiddiqie.