Ade Armando ke Lieus Sungkharisma: Nggak Ada Maaf Terhadap FPI

Ade Armando (kiri) dan Lieus Sungkharisma (kanan) dalam Catatan Demokrasi tvOne.
Sumber :
  • tvOne

Ia menyinggung peristiwa penyerangan FPI terhadap Aliansi Kebangsaan pada Juni 2008. Saat itu, Maman bagian dari Aliansi Kebangsaan. Dia heran dengan ucapan Lieus yang salut karena FPI menyemprot wihara di Petaksembilan.

"Yang mukulin orangnya bagaimana, yang bunuh orang bagaimana, yang bakar-bakar bagaimana. Itu masa dimaafkan?" tanya Ade.

"Bunuh di mana?" kata Lieus merespons Ade.

"Yang di Cikeusik. Tahu nggak yang di Cikeusik," ujar Ade.

Lieus menanggapi pernyataan Ade bahwa perbuatan kriminal seperti membunuh pasti sudah dihukum pidana. Namun, ia meragukan itu adalah anggota FPI. Sebab, ia mengetahui anggota FPI punya aturan dan sikap yang baik.

"Di kartu anggotanya (FPI) itu anggota di larang membawa senjata tajam, dilarang memukul," tutur Lieus.

Ade langsung memotong penjelasan Lieus. Ia menyinggung lagi aksi penyerangan FPI terhadap Aliansi Kebangsaan. Kata dia, saat itu, aksi FPI memukuli anggota Aliansi Kebangsaaan.

"Memukul ibu-ibu, anak-anak. Pak Maman masuk rumah sakit," ujar Ade.

Lieus kembali menanggapi terkait insiden penyerangan Aliansi Kebangsaaan, HRS dan Munarman sudah dihukum pidana. Ia berharap jangan terus memberikan stigma kepada pihak yang sudah menjalani hukuman.

Dia mencontohkan Komisaris Utama Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang sudah menjalani hukuman pidana. Padahal, saat itu, banyak yang protes dengan Ahok. 

Namun, saat itu, ia mengingatkan kepada pihak yang tak suka dengan Ahok agar tak mempersoalkan karena yang bersangkutan sudah selesai menjalani hukuman. 

"Heh, saya bilang. Nggak boleh. Orang udah salah kena hukum. Dia mau jadi Komisaris Utama, dukung," sebut Lieus.

Ade pun langsung menyanggah penjelasan Lieus.

"Rizieq bilang apa soal Kristen?" kata Ade.

"Apa?" jawab Lieus.

"Bapak nggak tahu?" tutur Ade.

"Saya kan agamanya Budha," jawab Lieus.

Ade menyebut Lieus yang tida peduli dengan HRS yang pernah menghina agama lain. Bagi dia, itu penghinaan luar biasa.

"Jadi, kalau mau dicari-cari kasus banyak," tutur Ade.

Ade juga bilang alasan pemerintah yang membubarkan FPI sebagai ormas.

"Karena di AD/ART-nya, dia tidak mau mengubah bahwa FPI berlandaskan ada syariah yang secara karfah di bawah khilafah," ujar Ade.