Debat Seru! Mahasiswa ke Rocky Gerung: Pintarnya Boleh, 'Goblok' Jangan
- VIVA.co.id/Ifan Gusti
"Jadi, sopan santunnya digunakan. Pintarnya boleh, goblok jangan," kata mahasiswa itu.
Tapi, lagi-lagi Rocky menjawab santai dan tak emosi.
"Itu pernyataan paling bagus. Saya kasih A minus. A untuk pengetahuan, minus untuk kedunguan," jawab Rocky.
"Saya gak mungkin angkat kaki di Istana Solo," ujar Rocky seraya tertawa.
Lalu, Rocky pun balik badan berjalan menuju panggung utama.
Saat menuju panggung utama tempat pembicara, mahasiswa itu kembali menyinggung Rocky. Mahasiswa tersebut bilang posisi Rocky yang berada di barisan kubu luar pemerintah Jokowi.
"Nih, lihat. Beraninya beliau hanya di sini tentunya ya. Sangat berani kalau di depan mahasiswa," kata mahasiwa itu.
"Tentunya retorika yang dipake oleh Rocky Gerung, saya pun bisa saudara-saudara," lanjut mahasiswa itu.
Suasana riuh ramai karena tepuk tangan dan teriakan mahasiswa kembali terlihat di dalam DBL Arena.
Rocky yang berdiri di atas panggung pun mengangkat mik dan menanggapi omongan mahasiswa itu.
Dia menyinggung statusnya yang 'tersangka' karena dianggap kurang ajar terhadap Presiden Jokowi. Tapi, kata Rocky, ia tak mau kurang ajar di depan mahasiswa.
"Tapi, saya tak mungkin kurang ajar di depan kamu," sebut Rocky.
Mahasiswa itu pun melontarkan respons dengan kalimat menantang diskusi berdua dalam waktu lama.
"Pak, saya tantang diskusi sama saya 11 jam pak," jawab mahasiswa tersebut yang disambut tepuk tangan para mahasiswa.
RG lalu turun dan berjalan beberapa langkah ke depan dari panggung.
"Oke, tolong siapin bandrek ya," jawab Rocky.
"Kalau gak siap diskusi dengan saya, suruh pulangin aja, ya gak?" respons mahasiswa itu ke mahasiswa lain.
"Nanti kita diskusikan," kata Rocky menimpali.
"Siap," tutur mahasiswa tersebut
"Yang lain masih ada?," ujar Rocky bertanya ke mahasiswa lain.
Tak lama kemudian, ada lagi mahasiswa lain yang bertanya soal keyakinan Rocky terhadap Pancasila. Mahasiswa itu mempertanyakan apakah Rocky percaya Pancasila sebagai norma dasar merujuk teori Grundnorm dari ahli hukum asal Jerman, Hans Kelsen