Panas! Elite PDIP ke Natalius Pigai: Kayaknya Harus Ngopi Dulu Nih, Gak Nyambung
- YouTube Indonesia Lawyers Club
Jakarta - Aktivis Papua Natalius Pigai terlibat adu argumen dengan politikus PDI Perjuangan (PDIP) Deddy Sitorus terkait wacana hak angket DPR soal dugaan kecurangan Pemilu 2024. Pigai yang juga relawan pendukung Prabowo Subianto itu disindir tidak nyambung dalam berargumen.
Sebelum Deddy dan Pigai terlibat friksi, awalnya politikus Partai Nasdem Ahmad Sahroni menyampaikan argumennya. Sahroni menuturkan Nasdem akan menyampaikan keterangan resmi usai KPU menetapkan hasil rekapitulasi nasional Pemilu 2024 pada 20 Maret 2024.
Dia bilang Nasdem akan bersuara secara resmi melalui Ketua Umum Nasdem Surya Paloh. Ia tak menafikan sikap Nasdem saat ini seperti maju mundur soal hak angket.
"Nggak. Kita menunggu tanggal 20 Maret setelah pengumuman. Baru disikapi langsung perintah ketua umum kepada fraksi di DPR," kata Sahroni dalam Indonesia Lawyers Club yang dikutip VIVA pada Jumat, 8 Maret 2024.
Namun, ia menyebut Nasdem bukan lari dari rencana mengusulkan hak angket. Ia mengklaim kemungkinan nanti anggota Fraksi Nasdem di DPR yang berjumlah 59 orang akan tanda tangan hak angket.
Sahroni menuturkan soal hak angket ini akan menunggu instruksi Surya Paloh. Sebab, tanpa perintah Paloh tak akan berjalan.
Debat Natalius Pigai dengan politikus PDIP Deddy Sitorus.
- YouTube Indonesia Lawyers Club
Dia pun menyinggung soal banyak protes dari masyarakat terkait Pemilu 2024 terhadap lembaga penyelanggara KPU. Tapi, menurut dia, komplain itu tak pernah selesai dan makin banyak. "Kalau tidak diselesaikakn secara politik. Dengan cara apa, ya kalau DPR dengan cara hak angket itu," ujar Sahroni.
Tak lama kemudian, Pigai memotong Sahroni dengan melempar pertanyaan soal hak angket.
"Bang, bang mau nanya. Itu nanti di hak angket itu yang ditanyakan apa aja?" tanya Pigai.
"Nah, itu nanti. Gak bisa gue ceritakan sekarang dong," jawab Sahroni.
Pun, Deddy Sitorus menimpali omongan Pigai. Dia bilang saat awal paparan, dirinya sudah menyampaikan tujuan hak angket di DPR.
"Kayaknya tadi gue dah cerita panjang lebar. Saya tambahin sedikit. Bukan motong. Dikit aja," jelas Deddy.
Deddy menjelasan berdasarkan survei Litbang Kompas menunjukkan sekitar 62 persen rakyat Indonesia dukung hak angket. Maka itu, ia merasa heran jika ada anggapan yang meragukan hak angket.