Pede Koalisi Besar Prabowo Bakal Terwujud, Pakar: PDIP Menolak Gabung, PKB-PPP Luluh
- VIVA/M Ali Wafa
Lebih lanjut, dia bilang tak mengkhawatirkan tak terwujudnya wacana koalisi besar tersebut. Namun, ia justru khawatir sebaliknya.
Ia berharap jangan sampai koalisi nanti yang terbentuk kebesaran, tambun, obesitas sehingga tak menyisakan kekuatan di luar dan parlemen untuk mengimbangi pemerintahan.
"Kenapa saya katakan itu. satu modal politik pak Prabowo hari ini sudah besar dibandingkan pak SBY dan Pak Jokowi di awal pemerintahannya," tuturnya.
Hanta membandingkan awal pemerintahan Jokowi pada 10 tahun lalu atau 2014. Meski menangi Pilpres 2014 dengan perolehan 53 persen tapi kekuatan yang mendukungnya di parlemen DPR hanya 36 persen.
Menurutnya, beda dengan pengusung Prabowo-Gibran saat ini sudah hampir separuh menguasai kursi DPR. Hal itu bisa dilihat dari data sementara real count KPU dan quick count.
"Itu sudah hampir separuh kursi parlemen sudah mereka kuasai. Dari Demokrat, Golkar, PAN, Gerindra. Itu mereka 50 persen suaranya dari hasil pemilu yang baru," kata Hanta.
Kemudian, dia menilai faktor lainnya untuk terjadi pergeseran peta politik besar karena karakter parpol. Ia menyebut karakter parpol seperti PPP dan PKB yang sulit berada di luar pemerintahan. Hanta prediksi dua parpol itu bakal luluh jika diajak bergabung.
"Kita lihat dari karakter partainya. Misalnya kita lihat dari PKB dan PPP. DNA partai politik ini sangat sulit PKB berada di luar pemerintahan," sebutnya.
"Jadi, menurut saya akan terwujud. Hanya akan soal waktu saja. Sabar, tunggu waktunya," kata Hanta.