Jadi Andalan RI, Produksi Blok Rokan 2021 Optimistis Ditingkatkan

Blok Rokan
Sumber :
  • Pertamina

VIVA – SKK Migas dan PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) yakin usai alih kelola Blok Rokan, produksi blok dengan 8.000 sumur itu akan meningkat. Terlebih blok yang ada di Riau itu telah menjadi tulang punggung produksi minyak nasional selama 70 tahun sejak berproduksi pertama kali pada 1951. 

Hal itu terungkap dalam diskusi virtual yang dilakukan oleh Energy and Mining Editor Society (E2S) berjudul “Menjaga Keandalan Operasi Wilayah Rokan” yang diselenggarakan pada Kamis 22 Juli 2021.

Diskusi virtual kali ini dihadiri oleh Wakil Kepala SKK Migas Fatar Yani Abdurrahman, Direktur Utama PHR Jaffee Arizon Suardin, dan Sekjen Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia (IATMI) Hadi Ismoyo.

Wakil Kepala SKK Migas, Fatar Yani mengatakan, meski pandemi COVID-19 telah memukul seluruh industri, tapi industri hulu migas tidak separah lainnya, sehingga tetap bisa berkontribusi terhadap penerimaan negara.

“Kinerja hulu migas yang dapat dijaga, memberikan kontribusi yang besar pada penerimaan negara yang saat ini sangat membutuhkan pembiayaan dalam penanggulangan COVID-19,” kata Fatar.

Menurut dia, blok migas yang berkontribuasi paling lama di Indonesia dan masih memiliki potensi yang menarik adalah Blok Rokan. Nasib blok tersebut telah ditentukan sejak 2018. Saat itu masih top producer sehingga proses transisi dimulai dalam waktu yang panjang.

“Maka transisi yang panjang ini dapat dilakukan secara seamless dan tidak ada kendala. Blok Rokan juga memiliki potensi cadangan dalam bentuk unkonvensional. Sumur yang paling banyak dioperasikan di Rokan, ada 10.000 sumur, yang beroperasi saat ini sekitar 8 ribuan,” ujarnya.

Menurut Fatar, strategi dalam pengelolaan blok Rokan pasca transisi untuk jangka pendek pada 2021 adalah mempertahankan produksi dan transisi yang sukses ke PHR.

Lalu, kata dia, pada periode 2022-2025 adalah upaya peningkatan produksi dengan investasi yang signifikan termasuk telah berproduksinya Chemical EOR di Minas. Dan jangka panjang pada 2026 adalah produksi yang tinggi sesuai long term plan (LTP) PHR Rokan.

“Mengingat kontribuasi blok Rokan yang sangat besar, Pemerintah bersama SKK Migas telah memberikan perhatian ketika blok ini dalam proses peralihan dari kontraktor Chevron Pacific Indonesia (CPI) ke PHR. Untuk menjaga agar produksi blok Rokan tetap tinggi dan bisa dijaga secara optimal, telah ditandangani Head of Agreement (HOA) antara SKK Migas dan CPI pada 28 September 2020,” ujar Fatar.