Dewacoco Ubah Sabut Kelapa Jadi Bahan Bakar Biomassa

Sabut kelapa dijadikan bahan bakar biomassa.
Sumber :
  • Dok. Dewacoco

Proses membangun kesadaran bersama tentang lingkungan tersebut nyatanya telah dilakukan Dewacoco dengan tak ada satu pun sampah (waste) tersisa. Setelah sabutnya menjadi briket untuk bahan bakar biomassa, selanjutnya tempurung masuk ke tahap dewatering untuk diambil air. Berlanjut, tempurung kelapa akan dipisah dari batoknya untuk dijadikan charcoal.

Sementara itu, kulit kelapa berlanjut di tahap paring. Para pekerja yang kebanyakan perempuan secara manual akan memisah kulit kelapa bewarna cokelat muda dengan daging kelapa. Bagian kulit kelapa itu kemudian diolah menjadi coconut paring oil. Seturut itu pula daging kelapa dipisah dengan bagian ari. 

Ari kelapa tersebut selanjutnya akan diproses menjadi Crude Coconut Oil (CCO). CCO diproses pada suhu relatif rendah. Ari kelapa diperas menjadi santan lalu dipanaskan dengan suhu relatif rendah untuk lebih lanjut difermentasi, pendinginan, penambahan enzim, dan masuk tahap sentrifugasi.  

Sesudah ari kelapa diubah menjadi CCO, bagian dagingnya kemudian masuk ke tahap drying diubah menjadi desicated dan tepung. Deiscated kelapa tersebut didistribusikan menjadi bahan pangan, tetapi dapat pula menjadi bahan untuk pembuatan Virgin Coconut Oil (VCO).

Setelah ikut menyaksikan proses demi proses pengolahan kelapa terpadu, Anggota DPD RI Namto Hui Roba mengaku gembira karena kelapa sebagai produk utama di Halmahera Barat akhirnya bisa punya nilai lebih selain sebelumnya hanya menjadi kopra.

"Dewacoco punya dampak besar bagi masyarakat karena mampu membuat kelapa di Halmahera Barat bisa memiliki nilai lebih. Apalagi pemanfaatan limbah menjadi energi terbarukan sangat baik bagi lingkungan," kata Namto Hui Roba. 

Kelapa merupakan salah satu komoditas strategis dari sub sektor perkebunan di Halmahera Barat. Perkebunan kelapa di Halmahera Barat pada tahun 2021, menurut data KAPITA, dengan luasan 31 hektare mampu menghasilkan 35 ton kopra kering.

Dengan hadirnya Dewacoco, menurut CEO Dewacoco Arthur Pelupessy, diharapkan mampu meningkatkan nilai kelapa tak sekadar jadi kopra kering, tetapi VCO, CCO, Coconut Paring Oil, Charcoal, Desicated, tepung, hingga briket sabut kelapa sebagai bahan bakar biomassa.