RI Andalkan LNG di Era Transisi Energi, Infrastruktur Juga Harus Disiapakan
- Dok. PGN
Untuk mengatasi dampak tersebut, IGS mengusulkan beberapa rekomendasi yang bisa jadi cara untuk menghadapi berbagai persoalan, yaitu pemberian insentif untuk pengembangan infrastruktur dan pengembangan hulu migas dalam bentuk: keringanan pajak, pendanaan dengan bunga rendah, public private partnership, dan mempersingkat birokrasi dan persetujuan dalam perizinan gas bumi.
IGS juga merekomendasikan pemerintah untuk mengevaluasi secara menyeluruh atas kebijakan HGBT. Selain itu IGS juga mendorong adanya keterlibatan seluruh stakeholders dalam penyusunan kebijakan dan aturan sehingga dapat diaplikasikan dan mendukung perkembangan industri gas.
Chairman IGS, Aris Mulya Azof menyatakan, tantangan yang dihadapi industri gas harus dihadapi melalui kolaborasi semua pihak.
"Kami dari IGS punya tanggung jawab mendorong pengembangan gas di Indonesia dan memberikan masukan keada pemerintah untuk bisnis gas mengenai upstream, midstream dan downstream," ungkap Aris.
Sementara itu, Chairman Regulatory and Government Affairs Committee IGS, Bayu Satria Pratama menjelaskan bahwa ke depan LNG yang diproduksikan di Indonesia Bagian Timur dapat dikirim ke Jawa Bagian Barat atau Sumatera atau diekspor jika ada kelebihan. Dengan penurunan gas pipa dari Sumatera Selatan, LNG akan semakin dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan gas di Jawa Barat.
"Ini yang kita bilang bisnis gas Indonesia shifting dari gas pipa Blok Corridor, Sumatera Selatan yang selama ini menjadi sumber pasokan selama bertahun-tahun untuk wilayah Jawa Barat, shifting ke LNG. di tahun 2024 ini PGN juga sudah mulai menggunakan LNG sebagai pasokan untuk sektor industri, sementara PLN sudah pakai LNG sejak tahun 2012 saat beroperasinya FSRU Nusantara Regas,” ujar Bayu.
Kapal FSRU Pemasok LNG.
- VIVA.co.id/Fikri Halim
Dengan komitmen untuk penurunan emisi, kebutuhan pembangkit gas akan terus meningkat dimasa yang akan datang, selain itu tambahan demand tambahan seperti smelter juga akan segera masuk. “Siap atau tidak, shifting dari gas ke LNG sudah dimulai, perubahan bisnis gas Indonesia ke depan akan jadi LNG business.”
Di sisi lain, terdapat hambatan berupa keterbatasan infrastruktur. Ketersediaan infrastruktur untuk menerima LNG dari Indonesia Bagian Timur yang memiliki banyak sumber gas belum cukup memadai.