Bentuk Komite Gabungan, RI-Malaysia Sepakat Dongkrak Perdagangan dan Investasi
- Dok. Kemendag
Jakarta, VIVA – Pemerintah Indonesia dan Malaysia sepakat untuk meningkatkan hubungan dagang kedua negara, melalui Komite Gabungan Bidang Perdagangan dan Investasi atau Joint Trade and Investment Committee (JTIC) Indonesia-Malaysia.
Menteri Perdagangan, Budi Susanto, menggelar pertemuan bilateral dengan Menteri Investasi, Perdagangan, dan Industri Malaysia, Tengku Datuk Seri Utama Zafrul Bin Tengku Abdul Aziz, di Putrajaya, Malaysia.
Menurutnya, komite gabungan ini akan menjadi salah satu instrumen guna mengeksplorasi berbagai peluang dagang dan investasi, yang biasa dilakukan antara Indonesia dan Malaysia.
"Indonesia dan Malaysia memandang penting peran JTIC Indonesia-Malaysia, sebagai forum bilateral antara kedua negara untuk membahas isu perdagangan dan investasi," kata Budi dalam keterangannya, dikutip Selasa, 28 Januari 2025.
Pertemuan bilateral Menteri Perdagangan RI dengan Menteri Investasi, Perdagangan, dan Industri Malaysia
- Dok. Kemendag
Untuk mendukung hal tersebut, Mendag pun memastikan bahwa Indonesia juga siap menjadi tuan rumah pertemuan JTIC ke-4, yang rencananya akan digelar pada tahun 2025 ini.
"Kami juga menyampaikan kepada Menteri Zafrul bahwa Indonesia siap menjadi tuan rumah pelaksanaan JTIC ke-4," ujarnya.
Diketahui, kedua menteri juga membahas berbagai upaya lainnya guna meningkatkan perdagangan antara Indonesia dan Malaysia, melalui penguatan kolaborasi demi mengatasi hambatan-hambatan perdagangan bagi komoditas ekspor kedua negara.
Bahkan, Menteri Zafrul juga mengundang Mendag Budi pada Pertemuan Retreat Para Menteri Ekonomi ASEAN atau ASEAN Economic Ministers (AEM Retreat), yang rencananya bakal digelar di Johor, Malaysia pada Februari 2025 mendatang.
Sebagai informasi, pada periode Januari-November 2024, total perdagangan RI-Malaysia tercatat mencapai US$21,1 miliar. Ekspor Indonesia ke Malaysia yakni sebesar US$10,9 miliar sementara impor Indonesia dari Malaysia mencapai US$10,1 miliar. Dengan demikian, surplus perdagangan Indonesia adalah sebesar US$800 ribu terhadap Malaysia.