Bahlil Ungkap Hasil Kunker Prabowo ke Rusia, dari Kerja Sama Migas hingga Nuklir
- (AP Photo/Dmitri Lovetsky)
Jakarta, VIVA - Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, membeberkan beberapa hal yang dibawanya bersama Presiden Prabowo Subianto, usai menggelar kunjungan kerja ke Rusia, pada pekan kemarin. Dia mengatakan, dari hasil pertemuan kedua kepala negara, Rusia telah berkomitmen untuk membantu Indonesia meningkatkan lifting migas di Tanah Air.
"Saya mendampingi Bapak Presiden Prabowo di sana, dan kami membahas tentang energi. Rusia terbuka untuk bekerja sama dengan kita," kata Bahlil di acara Jakarta Geopolitical Forum IX/2025, di kawasan Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Selasa, 24 Juni 2025.
Dia merinci bahwa kerja sama yang dijajaki RI-Rusia, antara lain terkait dengan optimalisasi pengembangan sumur-sumur minyak di Indonesia. Dimana saat ini tercatat baru 16.000 sumur yang beroperasi, padahal total jumlah sumur yang ada di Indonesia mencapai sekitar 39.000-40.000 sumur.
Karenanya, Bahlil meyakini bahwa dengan pengalaman panjang di bidang perminyakan, Rusia bisa menjadi mitra strategis bagi Indonesia untuk meningkatkan lifting migas di Tanah Air.
"Kita harus akui bahwa Rusia adalah salah satu negara di dunia, yang mempunyai pengalaman panjang di bidang perminyakan. Kita mempunyai sumur, kita punya teknologi, tapi kita tetap butuh belajar dan kolaborasi," ujarnya.
Selain itul, Rusia juga menawarkan Indonesia untuk mengimpor migas, dimana hal itu pun disambut pemerintah Indonesia meski baru dalam tahap penjajakan.
"Penjajakan ini sudah kita lakukan, saya besok rapat dengan tim dari Rusia, dari pengusaha-pengusaha BUMN-nya Rusia yang akan datang ke Indonesia. Artinya, potensi (impor) itu ada, tapi dalam konteks saling menguntungkan," kata Bahlil.
Mengenai tawaran kerja sama pengembangan nuklir, Bahlil menjelaskan bahwa hal itu juga turut dibahas antara Presiden Prabowo dan Presiden Putin. Meskipun, menurutnya pembahasan terkait hal itu belum dibicarakan secara lebih detil.
"Soal kerja samanya seperti apa, konsepnya sekarang lagi dibahas. Tawaran mereka sudah kita bahas, dan sudah ada beberapa negara yang menawarkan," ujarnya.