Lippo Cikarang Bukukan Pra-penjualan Rp 323 Miliar di Kuartal I-2025
- Dok. Lippo
Jakarta, VIVA – Emiten pengembang properti, PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK), berkomitmen untuk terus mengembangkan produk yang relevan dengan kebutuhan masyarakat, khususnya pada segmen hunian terjangkau.
Presiden Direktur LPCK, Marlo Budiman mengungkapkan, pihaknya berhasil membukukan pra penjualan sebesar Rp 323 miliar pada kuartal I-2025, atau setara dengan 19,6 persen dari target tahunan sebesar Rp 1,65 triliun.
"Capaian ini menunjukkan bahwa minat pasar terhadap produk LPCK, baik hunian maupun komersial, masih sangat kuat," kata Marlo dalam keterangannya, Rabu, 16 Juli 2025.
Perumahan yang dikembangkan Lippo Cikarang
- Dok. Lippo
Dia menjelaskan, berdasarkan survei Property Outlook 2025 oleh Knight Frank Indonesia, tercatat bahwa sektor hunian masih menjadi pendorong utama pertumbuhan industri properti di Indonesia.
Permintaan terhadap berbagai jenis hunian, mulai dari rumah tapak untuk segmen menengah, hunian di sekitar perguruan tinggi, hingga konsep co-living di wilayah urban, menjadikan sektor ini tetap atraktif di tengah tantangan daya beli masyarakat.
Wilayah Jabodetabek juga diprediksi masih akan tetap tumbuh menjadi kawasan metropolitan, dengan potensi pertumbuhan properti yang tinggi. Sementara itu, kota-kota seperti Makassar, Semarang, dan Surabaya, juga masuk dalam radar investasi properti tahun 2025.
Lippo Mall Cikarang [Humas Lippo Mall Cikarang]
- VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya
"Sementara subsektor industri, data center, dan pergudangan, diperkirakan bakal tumbuh positif di tahun ini," ujar Marlo.
Dia menambahkan, kontributor utama pra penjualan berasal dari produk hunian (67 persen) dan ruko (33 persen), termasuk proyek-proyek unggulan seperti XYZ Livin dan Cendana Spark-North yang mencatat performa penjualan solid.
"Secara total, LPCK berhasil menjual 325 unit dari berbagai segmen properti," ujarnya.
Sebagai informasi, LPCK juga telah meluncurkan XQ Livin, sebagai produk hunian yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan generasi muda. Perusahaan menargetkan untuk terus meluncurkan produk-produk baru di kuartal-kuartal mendatang, guna mempertahankan momentum penjualan.