LAN Ungkap Kunci Penguatan Tata Kelola dan Digitalisasi Kopedes Merah Putih

PEN 2025.
Sumber :
  • istimewa.

Deputi Bidang Pengembangan Talenta dan Daya Saing Kementerian Koperasi Destry Anna Sari mengapresiasi upaya yang dilakukan LAN. Ia mengamini bahwa kolaborasi merupakan kunci dari koperasi yang berkelanjutan. Menurutnya, Presiden Prabowo Subianto dalam instruksinya menginginkan Koperasi Desa/Merah Putih dikerjakan secara bersama-sama, mulai dari kementerian/lembaga hingga kepala daerah.

“Jadi tidak saja sekarang indikator kinerja masing-masing. Indikator kinerja masing-masing tercapai, iya; tetapi tadi, impact-nya itu akan lebih besar, pemerataan ekonomi itu lebih cepat untuk tercapai kalau kementerian/lembaga ini bekerjanya simultan,” tuturnya.

Lembaga Administrasi Negara (LAN)

Photo :

Selain itu juga, dalam waktu dekat LAN akan berkolaborasi dengan Kementerian Koperasi untuk melakukan piloting kolaborasi penguatan KDMP yang direncanakan pada Oktober tahun ini. Dengan, menekankan cara kerja yang kolaboratif membangun sebuah ekosistem yang dimulai dari daerah di Jawa Timur untuk dijadikan model.

Sebagai informasi, Program Kopdes Merah Putih menargetkan pembentukan 80 ribu koperasi desa/kelurahan hingga tahun 2030 yang mampu menjadi aggregator, akselerator, dan konsolidator UMKM berbasis nilai kekeluargaan dan gotong royong. Pemerintah optimis langkah ini akan memperkuat ketahanan ekonomi nasional menuju Indonesia Emas 2045. 

Guna menciptakan tata kelola yang kuat dan bersinergi, dalam PEN kali ini banyak didapatkan masukan dari sektor pelaku usaha yang diwakili Wakil Ketua Umum Bidang Pengembangan Potensi Kolaborasi dan Pendanaan Kadin Sharmila Yahya.

Dia menggarisbawahi KDMP bisa menjadi tulang punggung perekonomian jika diberikan porsi sebagai “penyalur” bahan baku retail kepada usaha kecil menengah di masyarakat. Sumber daya anggaran yang diberikan kepada KDMP sebaiknya digunakan untuk membekali KDMP dengan modal produksi bukan membiayai operasional. 

“Sangat penting untuk membekali SDM Koperasi dengan pengetahuan yang memadai, melalui pelatihan yang diberikan secara sinergi dengan materi yang komprehensif terkait semua aspek, bukan materi yang berjalan sendiri-sendiri” ujarnya. Selain itu Sharmila juga menggarisbawahi pentingnya melakukan diversifikasi usaha sesuai dengan potensi masing-masing Desa/Kelurahan.

Dalam kesempatan tersebut, Direktur Utama PT Rajawali Nusindo-ID Food Wahyu Sakti Priyonggo juga menyampaikan kolaborasi apik antara pemerintah, pelaku usaha dan BUMN produsen barang retail menjadi kunci keberhasilan implementasi kebijakan pengentasan kemiskinan melalui KDMP. Menurutnya keberhasilan KDMP bukan hanya tanggung jawap pemerintah, namun seluruh elemen termasuk sektor usaha.