Timnas Jepang Terlalu Besar untuk Timnas Indonesia
- Shohei Miyano/Kyodo News via AP
Jakarta, VIVA – Pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert menanggapi kekalahan telak 0-6 dari Timnas Jepang dalam pertandingan pamungkas Grup C Babak Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia di Stadion Suita, Osaka pada Selasa sore WIB 10 Juni 2026.
Timnas Jepang yang menghuni ranking 15 FIFA berhasil meluluhlantakan Timnas Indonesia yang ada di peringkat 123. Tim berjuluk Samurai Biru benar-benar mendominasi jalannya pertandingan.
Mengutip Who Scored, total ada 22 percobaan ke gawang Timnas Indonesia oleh mereka, tapi sebaliknya, Skuad Garuda tak bisa melakukannya sekalipun.
Kluivert mengatakan, Timnas Jepang terlalu besar bagi anak asuhnya pada pertandingan hari ini. Dia tak mau memungkiri hal tersebut.
"Jepang terlalu besar bagi kami malam ini. Kita harus mengakuinya dan terus maju," kata Patrick Kluivert dalam konferensi pers usai laga.
Daichi Kamada menjadi momok menakutkan bagi lini pertahanan Timnas Indonesia di babak pertama karena bisa mencetak dua gol. Satu tambahan berasal dari Takefusa Kubo.
Pada babak kedua, tiga gol kembali dilesakan skuad asuhan Hajime Moriyasu ke gawang Timnas Indonesia yang dikawal Emil Audero. Mereka yang mencetak gol adalah Ryoya Morishita, Shuto Machino, dan Mao Hosoya.
Ini merupakan kali ketiga secara beruntun Timnas Indonesia kalah dari Timnas Indonesia dari Jepang sejak 2024. Pertemuan pertama saat di Piala Asia 2023 dengan skor 1-3. Lalu pada November 2024 takluk 0-4 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta pada laga Grup C Babak Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
Menurut Kluivert, anak asuhnya bisa memberi perlawanan ke Timnas Jepang di awal laga, tapi cuma sebentar. Itu menurutnya karena memang Samurai Biru punya kualitas di atas Timnas Indonesia.
"Saya rasa beberapa menit pertama kami baik-baik saja. Namun, tim ini, saya juga sudah mengatakannya kemarin, memiliki banyak kualitas," tutur Kluivert.
"Dan ini level Piala Dunia. Benar sekali. Secara individu dan kolektif. Tim yang hebat. Apa lagi yang bisa saya katakan? Tentu saja saya sangat kecewa dengan hasilnya. Juga untuk negara, Indonesia," imbuhnya. (ant)