Atasi Pencemaran Udara, Batan Pakai Teknik Analisis Nuklir
- VIVAnews/Fernando Randy
Sumber pencemar
Penggunaan TAN juga dapat bermanfaat untuk mengestimasi jenis dan lokasi sumber pencemar, sehingga berbagai strategi pengelolaan dapat segera dilakukan.
Djarot memaparkan, pada 2015 dengan menggunakan teknik tersebut, telah diperoleh data partikulat udara dari 10 kota dan hasilnya menunjukkan rata-rata tahunan PM2,5 Pekanbaru telah melebihi baku mutu udara ambien (15 Amikrogram/m3), sedangkan untuk lokasi sampling lainnya masih berada di bawah baku mutu tersebut.
Rata-rata konsentrasi PM10 pada beberapa kota tersebut masih berada di bawah batas ambang harian (150 Amikrogram/m3). Konsentrasi BC di wilayah dengan kepadatan penduduk yang tinggi seperti Denpasar memiliki konsentrasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan daerah lainnya.
Karakteristik sampel yang dilakukan dengan TAN telah terkuantifikasi 13 unsur pencemar, yaitu Mg, Al, Si, S, K, Ca, Ti, Mn, Fe, Ni, Cu, Zn dan Pb. Dari hasil yang diperoleh teridentifikasi, Makassar memiliki kecenderungan terjadinya pencemaran logam, sedangkan di Denpasar yaitu pencemaran yang berasal dari pembakaran biomassa, Pekanbaru dan Palangkaraya pada saat kebakaran hutan mengalami peningkatan unsur S serta PM2,5 yang sangat tinggi mencapai 7 kali di atas baku mutu harian.
Diketahui, TAN dapat dilakukan dengan metode PIXE, AAN, XRF dan syncroton. Karakterisasi menggunakan beberapa metode sangat diperlukan untuk mendapatkan data yang komprehensif. Pemilihan metode didasarkan pada teknik analisis unsur yang sangat selektif dengan kepekaan tinggi, simultan dan memiliki batas deteksi mencapai orde nanogram.
Metode ini sangat sesuai digunakan untuk analisis jumlah sampel yang relatif banyak, yang terkadang mencapai ratusan buah filter dan berat sampel per filter yang hanya sedikit. TAN merupakan satu-satunya metode karakterisasi yang sesuai karena memiliki kemampuan mendeteksi secara simultan, sensitif, limit deteksi hingga orde nanogram, cepat dan tidak merusak.
Dengan semakin meningkatnya aktivitas manusia dan perekonomian dengan berbasis industri, maka akan semakin meningkat pula pencemaran terhadap udara dan lingkungan. Teknik analisis yang dipilih sangat menentukan dalam memperoleh data dan informasi yang akurat terhadap jenis, jumlah maupun sumber asal pencemar.
"TAN menjadi solusi tepat untuk membantu menyelesaikan permasalahan pencemaran lingkungan dan memberikan masukan kepada pemerintah/pemerintah daerah dalam menetapkan kebijakan terhadap sistem tata kelola lingkungan yang tepat dan terarah," ujar Djarot.