Deretan Kebohongan Dwi Hartanto 'The Next Habibie'

Dwi Hartanto, mahasiswa doktoral TU Delft, Belanda.
Sumber :
  • www.tudelft.nl

VIVA.co.id – Seorang ilmuwan Indonesia, Dwi Hartanto, pernah disebut-sebut sebagai “The Next Habibie” setelah mengklaim terlibat dalam sejumlah inovasi teknologi bidang dirgantara dan antariksa dan memiliki latar belakang pendidikan yang mengesankan. Namun, reputasi itu runtuh seketika setelah kebohongannya itu terbongkar.

Dwi mengakui bersalah telah berbohong lewat media massa atas beberapa informasi dan jejak keilmuannya. Dia menyampaikan klarifikasi dan permohonan maaf soal itu dalam dokumen 5 halaman.

Dokumen yang diterima dari Kedutaan Besar Republik Indonesia di Den Haag itu terbagi dalam bagian pembukaan, klarifikasi umum latar belakang, klarifikasi fakta berita di media massa nasional, klarifikasi fakta di Mata Najwa, klarifikasi fakta kemenangan kompetisi antar badan antariksa luar angkasa DLR, klarifikasi fakta dalam wawancara dengan BJ Habibie, sampai klarifikasi pertemuan dengan BJ Habibie. 

Selain itu Dwi mengklarifikasi informasi yang disebarkan melalui akun media sosial. klarifikasi keterlibatan dalam acara Visiting World Class Professor dan klarifikasi ketidakterkaitan dengan PhD.

Dalam klarifikasinya, Dwi mengakui informasi mengenai dia tentang keikutsertaanya dalam kompetisi dan latar belakang bidang teknologi kedirgantaraan (Aerospace Engineering) seperti teknologi roket, satelit, dan pesawat tempuryang beredar di media massa, adalah informasi tidak benar.

"Melalui dokumen ini, saya bermaksud memberikan klarifikasi dan memohon maaf atas informasi-informasi yang tidak benar tersebut," tulisnya.

Dwi mengakui, ketidakakuratan informasi yang ia beberkan selama ini telah terbongkar dan menimbulkan kegelisahan bagi masyarakat Indonesia khususnya, para ilmuwan. Kegelisahan, kata Dwi, juga melanda almamaternya, Technische Universiteit Delft, Belanda. Namun Dwi berdalih, dari awal dia tidak ada maksud dan keinginan untuk secara sengaja merugikan dan bahkan menyerang individu atau lembaga-lembaga yang terkait.

I. Klarifikasi umum latar belakang

- Dwi mengakui dia merupakan jebolan SI dari Insititut Sains dan Teknologi AKPRIND Yogyakarta, Fakultas Teknologi Industri, Program Studi Teknik Informatika, lulus pada 15 November 2005.

- Saya (Dwi Hartanto) bukan lulusan dari Tokyo Institute of Technology, Jepang, seperti informasi
yang banyak beredar.

-Program Master S2 saya di TU Delft, yaitu Faculty of Electrical Engineering, Mathematics and Computer Science, dengan tesis berjudul ‘Reliable Ground Segment Data Handling System for Delfi-n3Xt Satellite Mission' selesai pada Juli 2009.