Waspada! Ini 5 Penyebab Kenapa Baterai Laptop Gaming Cepat Habis dan Cara Mengatasinya

Ilustrasi laptop gaming
Sumber :
  • Freepik

VIVA – Laptop gaming dikenal sebagai perangkat yang bertenaga dan tangguh, namun di balik performanya yang impresif, tersimpan satu kelemahan utama: daya tahan baterai yang cepat habis.

Banyak pengguna mengeluhkan bahwa meskipun menggunakan laptop dengan spesifikasi tinggi, baterainya hanya mampu bertahan dalam hitungan jam, bahkan kurang dari dua jam saat bermain game berat.

Kondisi ini tentu menimbulkan pertanyaan, mengapa baterai laptop gaming cepat habis, padahal harganya jauh lebih mahal dibanding laptop biasa? Untuk memahami hal ini, kita perlu menelusuri lebih dalam bagaimana komponen dalam laptop gaming bekerja, serta bagaimana kebutuhan dayanya berbeda dari perangkat lainnya.

1. Komponen Performa Tinggi Butuh Daya Besar

Laptop gaming biasanya dibekali dengan prosesor (CPU) dan kartu grafis (GPU) kelas atas yang memerlukan daya listrik besar untuk bekerja optimal. Saat memainkan game dengan kualitas grafis tinggi, GPU akan bekerja maksimal, menyebabkan konsumsi baterai meningkat drastis. Tak jarang, GPU laptop gaming dapat mengonsumsi daya hingga 100 watt atau lebih saat load penuh.

2. Layar dengan Refresh Rate Tinggi

Selain hardware internal, layar laptop gaming juga menjadi penyumbang konsumsi daya yang signifikan. Sebagian besar laptop gaming dilengkapi dengan layar beresolusi tinggi dan refresh rate minimal 120Hz hingga 300Hz. Refresh rate tinggi ini memang memberikan pengalaman visual yang mulus saat bermain game, tetapi juga membuat baterai lebih cepat terkuras dibanding layar standar 60Hz.

3. Sistem Pendingin Aktif yang Agresif

Agar suhu perangkat tetap terjaga saat bermain game, laptop gaming dilengkapi sistem pendingin aktif berupa kipas ganda atau sistem thermal canggih lainnya. Kipas ini akan bekerja lebih keras saat suhu meningkat, dan tentu saja, membutuhkan daya listrik tambahan. Sistem pendingin yang bekerja terus-menerus akan mempercepat habisnya daya baterai.

4. Software dan Background Process

Laptop gaming sering kali memiliki banyak aplikasi bawaan seperti launcher game, RGB controller, hingga software overclocking yang terus berjalan di background. Meskipun tidak digunakan secara langsung, aplikasi-aplikasi ini tetap mengonsumsi daya dan memperpendek umur baterai saat laptop digunakan tanpa dicolokkan ke listrik.

5. Optimalisasi Baterai yang Terbatas

Berbeda dengan ultrabook atau laptop bisnis yang dirancang dengan efisiensi daya sebagai prioritas, laptop gaming lebih difokuskan untuk performa. Oleh karena itu, banyak produsen tidak mengoptimalkan laptop gaming untuk penggunaan jangka panjang dengan baterai. Bahkan dalam banyak kasus, performa laptop gaming akan secara otomatis menurun ketika digunakan tanpa charger untuk menghemat daya.