Rare Earth Ditemukan Sembunyi di Batu Bara, Luhut dan Prabowo Pernah Bahas

Ahli geologi memeriksa singkapan batu bara dekat tambang tua Star Point di Utah, AS.
Sumber :
  • LAUREN BIRGENHEIER, UNIVERSITY OF UTAH

VIVA Tekno – Para peneliti menemukan bahwa rare earth atau logam tanah jarang yang memiliki peran sangat penting untuk memproduksi industri berteknologi tinggi mungkin tersembunyi di dekat lapisan batu bara.

Rare earth juga pernah menjadi pembahasan antara Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto pada pertengahan 2020.

Luhut Binsar Pandjaitan dan Prabowo Subianto menyinggung penggunaan logam tanah jarang untuk pertahanan.

Tidak heran, karena rare earth merupakan salah satu komponen penting dalam membuat alat utama sistem persenjataan atau alutsista.

Ilustrasi smartphone atau ponsel pintar.

Photo :
  • Pixabay

Ilustrasi smartphone atau ponsel pintar.

Photo :
Logam tanah jarang adalah kumpulan 17 unsur kimia pada tabel periodik, terutama 15 lantanida ditambah skandium dan itrium.

Nah, skandium dan itrium dianggap sebagai rare earth lantaran sering ditemukan pada deposit-deposit bijih lantanida dan memiliki karakteristik kimia yang mirip dengan lantanida.

Elemen-elemen seperti skandium dan itrium ini sangat penting untuk pembuatan komputer (laptop dan PC), telekomunikasi (smartphone/HP dan tablet), nuklir, turbin angin dan mobil hibrida, selain alutsista.

Penelitian terbaru di tambang batu bara di Utah dan Colorado Barat, keduanya di Amerika Serikat (AS), menemukan bahwa lapisan batu di sekitar batu bara kaya akan elemen-elemen seperti skandium, itrium, dan neodimium.

Ahli geologi memeriksa singkapan batu bara dekat tambang tua Star Point di Utah

Photo :
  • LAUREN BIRGENHEIER, UNIVERSITY OF UTAH

Ahli geologi memeriksa singkapan batu bara dekat tambang tua Star Point di Utah

Photo :
Saat ini, sebagian besar rare earth ditambang dan diproses di China. Namun, Departemen Energi AS sedang mendanai penelitian untuk menemukan rare earth di dalam negeri dengan harapan dapat memproduksi elemen-elemen penting secara lokal.

"Ada kebutuhan yang mendesak untuk mengembangkan sumber daya mineral ini (rare earth) di dalam negeri," kata Lauren Birgenheier, ahli geologi dari Universitas Utah, AS, seperti dikutip situs dari Live Science, Selasa, 11 Juni 2024.

Terinspirasi oleh penelitian sebelumnya yang menemukan rare earth terkait dengan batu bara di wilayah Appalachian, Birgenheier dan timnya mengambil sampel dari enam tambang batu bara aktif dan empat tambang yang tidak beroperasi di Utah tengah dan Colorado Barat.

Mereka menggunakan metode fluoresensi sinar-X dan spektrometri massa untuk menentukan elemen apa yang ada dalam sampel tersebut.