Mengapa Golongan Darah Harus A, B, AB, dan O? Ini Penjelasannya
- times of india
Golongan darah
Perubahan nama golongan darah
Akhirnya, pada 1910, Ludwig Hirszfield dan Emil Freiherr von Dungern, dua ilmuwan asal Polandia dan Jerman, memutuskan memberi nama untuk tiap golongan darah yang sudah ditemukan.
Tipe A dinamai golongan darah A, karena mengandung aglutinogen A. Nama aglutinogennya sendiri berasal dari abjad pertama Yunani yaitu alfa.
Tipe B dinamai golongan darah B, karena mengandung aglutinogen B. Nama aglutinogennya sendiri berasal dari abjad kedua Yunani yaitu beta.
Tipe C dinamai golongan darah 0 (nol atau null) karena tidak mengandung aglutinogen apa pun. Nama asli golongan ini adalah 0 (nol) tapi dalam perkembangannya dinamai O untuk mempermudah penyebutan.
Tipe yang belum dinamai, yang ditemukan oleh kedua murid Karl, dinamai golongan darah AB, karena mengandung baik aglutinogen A maupun B.
Sebenarnya, Hirszfield dan von Dungern bisa saja memberi designasi A, B, C, dan D untuk golongan darah ini. Tetapi, untuk mempermudah mengingat aglutinogennya, maka namanya dibuat sesuai dengan aglutinogennya.
Hal ini juga bertujuan untuk mempermudah orang-orang memahami dan mengingat konsep golongan darah mana yang boleh didonorkan ke siapa dan siapa yang tidak boleh mendonorkan ke siapa.