Prof. Nuh: BWI Bangga IPB Investasikan Rp200 Miliar di Sukuk Wakaf
- Istimewa
VIVA Edukasi – IPB University bersama dengan Badan Wakaf Indonesia (BWI) kembali akan menjalin kerja sama pengelolaan wakaf uang melalui penandatanganan Perjanjian Kerja Sama di Ruang Sidang Rektor, Gedung Andi Hakim Nasoetion, Kampus IPB Dramaga, Bogor, Kamis (22/9).
Penandatanganan perjanjian kerja sama dilakukan Ketua Badan Pelaksana Badan Wakaf Indonesia , Prof. Dr. Ir H. Mohammad NUH, DEA dan Rektor IPB, Prof. Dr. Arif Satria, SP, M.Si dan dihadiri anggota komisioner BWI serta Wakil Pimpinan dan dosen IPB.
Pemerintah melalui Kementerian Keuangan memberi andil yang sangat besar dalam menerbitkan sukuk wakaf private placement. Bagi hasil investasi sukuk lebih tinggi dari rata-rata bagi hasil deposito dan seluruh dana dijamin keutuhannya dan dikembalikan pada saat jatuh tempo sukuk wakafnya.
Kerja sama IPB University dengan Badan Wakaf Indonesia
- Istimewa
IPB menyerahkan wakaf uang berjangka untuk dikelola BWI senilai Rp200 miliar melalui skema Sukuk Wakaf Private Placement dengan tujuan pemanfaatan untuk mendukung pelaksanaan kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi IPB di bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat.
BWI sangat mengapresiasi langkah IPB dalam menempatkan dana Endowment Fundnya di Sukuk Wakaf. Sukuk Wakaf IPB menjadi sukuk wakaf pertama yang terbesar yang dikelola BWI.
Sebelumnya pada tanggal 30 Juni 2022, Institut Teknologi Sepuluh Nopember menjadi pelopor penempatan endowment fund Perguruan Tinggi di sukuk wakaf yang dikelola melalui skema private placement. Pengelolaan dana abadi perguruan tinggi dalam skema sukuk wakaf private placement memberikan keuntungan yang optimal karena seluruh dana dijamin oleh pemerintah dan imbal hasil sukuk lebih tinggi dari rata-rata deposito.
Ketua BWI, Prof. Dr. Ir. Mohammad Nuh, DEA menyampaikan rasa terima kasih dan bangga pada IPB, yang menjadi salah satu kampus pioner dalam mengembangkan dan mendayagunakan wakaf.
IPB University, Bogor
- vstory
“Saya sampaikan rasa syukur dan terima kasih. Bukan saja soal seratus, dua ratus, atau satu triliun, tapi yang paling penting adalah membuka urusan wakaf yang kita tahu tidak hanya urusan ukhrawi, tetapi juga ada hitungan bisnis (kebermanfaatan di dunia),” tuturnya.
Prof. Dr. Ir. Mohammad Nuh, DEA, yakin bahwa langkah yang dilakukan IPB, menyusul ITS untuk mengembangkan dan mendayagunakan wakaf akan menjadi corong yang akan membesarkan wakaf di kampus-kampus Indonesia.