Pertama di Sumut, FKG USU Miliki Cad/Cam Alat Canggih Pembuatan Gigi Tiruan
- VIVA | BS Putra
"Satu sisi lain, bisa membantu dental tourism, dimana mereka mungkin dengan waktu terbatas. Dengan lokasi jauh, satu hari Gigi tiru ini sudah selesai," kata Essie.
Dokter sedang memeriksa gigi pasien.
- U-Report
Kepala Laboratorium Dental FKG USU, Prof Haslinda Z Tamin menjelaskan secara institusi perguruan tinggi, Cad/Cam ini, merupakan perdana di Sumut, yang alat medis canggih dimiliki oleh FKG USU.
"Kalau Kita bicara Cad/Cam ini, ada yang di lab, ada yang di klinik. Kalau Cad/Cam di Klinik, mungkin bisa dipunyai oleh Dokter Gigi. Tapi, produksi di laboratorium untuk di Sumatera Utara di Institusi pendidikan, baru yang di USU," jelas Prof Haslinda.
Prof Haslinda mengungkapkan Cad/Cam ini, dua layanan yakni untuk akademik dan pelayanan kesehatan bagi masyarakat, untuk membuat gigi tiruan. Untuk pembuatan gigi tiruan, pihaknya sudah bekerja sama dengan sejumlah rumah sakit di Sumut.
Prof Haslinda mengatakan untuk proses pembuatan gigi tiruan ini, bisa dilakukan dalam waktu singkat, hanya memerlukan waktu sekitar 24 jam. Gigi yang diinginkan pasien siap dibuat dengan cepat dan tepat.
"Kemudian, prosedur laboratorium dikirim kemari via online, kita buat dalam 24 jam selesai. Sehingga pelayanan kepada masyarakat, bisa dilakukan maksimal kepada masyarakat," jelas Haslinda.
Haslinda mengungkapkan untuk kebutuhan gigi tiruan cukup tinggi, karena FKG USU satu-satunya Laboratorium profesional di perguruan tinggi di Sumut, hanya ada di USU ini.
"Kita menghimpun para alumni, ketika melayani masyarakat tambal cabut gigi bisa dilakukan di klinik. Tapi, proses pembuatan gigi tiruan harus dibuat di Lab. Bekerjasama dengan kita, ini menunjang proses lebih cepat dan tepat dengan alat Cad/Cam. Selama ini, kita manual," ucap Prof Haslinda.
Begitu juga, Prof Haslinda mengungkapkan pihaknya juga menyiapkan SDM berkualitas untuk mengoperasikan Cad/Cam dengan baik dan tepat serta profesional. Sehingga, seluruh fasilitas juga dipenuhi.
"Kita sudah persiapan SDM, percuma kita memiliki alat canggih, kalau tidak ada SDM percuma saja. Makanya, kita di USU ada dosen yang mengajarkan teorinya, ada disini. Bagaimana terapan kita lakukan, di kliniknya. Kita lakukan pelatihan, sebagai contoh ketika bekerja sama dengan rumah sakit, ya SDM perlu training, Kita lakukan training," kata Prof Haslinda.