Upaya Mahasiswa Kurangi Sampah Plastik, Kompak Lakukan Ini
- ANTARA FOTO/Irwansyah Putra
DEPOK – Mulai sadar akan dampak lingkungannya, para mahasiswa kos Universitas Indonesia (UI) dan Institut Pertanian Bogor (IPB) mulai meninggalkan penggunaan air minum kemasan galon sekali pakai. Mereka mengaku kesulitan untuk membuang bekas galon-galon tersebut.
Ditemui di kampusnya, seorang mahasiswa UI bernama Vito, mengaku selama ini menggunakan galon sekali pakai untuk persediaan minum di kosannya. Tapi, pria jurusan Hukum yang kos di daerah Kukusan, Depok, ini mengatakan kesulitan untuk membuang bekas galon setelah airnya habis diminum. Dia menuturkan mengonsumsi satu galon dalam dua minggu. Scroll untuk tahu cerita lengkapnya, yuk!
“Iya, saya kadangkala bingung ke mana untuk membuang bekas galon sekali pakainya. Karena, galon itu juga tidak bisa masuk ke tempat sampah. Akhirnya, saya meletakkannya di samping tempat sampahnya saja. Dan kadangkala galon-galon itu mengganggu jalan kita-kita juga,” tuturnya.
Air di dalam kemasan/galon.
- Pixabay
Melihat kondisi yang tidak menyenangkan itu, dia berniat tidak lagi menggunakan air kemasan tersebut dan akan menggantinya dengan air galon guna ulang yang tidak menimbulkan sampah.
“Saya juga berencana untuk mengganti galon sekali pakai itu dengan galon guna ulang yang lebih tidak nyampah,” katanya.
Hal senada disampaikan Kansa, mahasiswi jurusan Bisnis Islam UI yang kos di daerah Kukusan Teknik UI (Kutek), Depok. Dia mengakui saat ini menggunakan galon guna ulang di kosannya.
“Tapi, sebelumnya saya menggunakan galon sekali pakai. Kemudian saya ganti dengan galon guna ulang karena saya bingung membuang bekas galonnya,” tukasnya.
Begitu juga dengan Hariman, mahasiswa jurusan Sistem Informatika UI. Pria yang juga kos di daerah Kutek UI itu mengaku kamarnya menjadi sempit karena adanya bekas galon sekali pakai yang numpuk.
“Saya bingung mau buang ke mana. Kalau dibuang di tempat sampah, galonnya terlalu besar sehingga tidak bisa masuk. Akhirnya saya tumpuk aja di kamar,” katanya.
Ilustrasi galon.
- Pixabay
Karenanya, dia juga sudah berniat untuk mengganti galon sekali pakai itu dengan galon guna ulang yang tidak menimbulkan sampah.
“Saya mau ganti saja galonnya dengan guna ulang yang tidak perlu dibuang kalau airnya habis. Kamar saya juga tidak penuh dengan bekas galonnya,” ucapnya.