Ternyata Ini Rahasia Jendral Soedirman yang Dapat Lolos dari Sergapan Belanda
- Indonesia Press Photo Service
Jakarta – Jendral Soedirman (Sudirman dalam ejaan saat ini) dikenal sebagai salah satu pahlawan nasional yang prestasinya diakui. Dia adalah salah satu dari sedikit tokoh di Indonesia yang mencapai pangkat bintang lima atau jenderal besar.
Prestasinya saat masih berpangkat Kolonel dalam memimpin pasukan Tentara Keamanan Rakyat (TKR), yang berhasil mengusir Pasukan Tank Sekutu di Ambarawa, menjadi landasan bagi kariernya hingga menjadi Panglima TKR yang kemudian menjadi cikal bakal Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Sudirman dikenal memiliki karamah dan kharisma yang luar biasa ketika memimpin pasukan TKR melawan penjajah. Kemampuannya dalam strategi militer diakui luas, dengan perhitungan yang matang, tepat, dan akurat menjadi salah satu keunggulannya.
VIVA Militer: Jenderal Besar Soedirman
- Wikipedia
Diketahui sang jenderal pernah berguru ke tokoh spritual Kiai Haji Busyro Syuhada seorang ulama besar yang berasal dari Banjarnegara. Selain itu rupanya sang jenderal besar ini juga mempunyai amalan atau jimat yang selalu diandalkannya.
Namun jimat yang dimaksud, bukan jimat benda seperti keris atupun tongkat. Namun yang pertama adalah dirinya selalu menjaga wudhu. Kedua, selalu shalat pada awal waktu dan ketiga ikhlas berjuang.
Anak bungsu Jenderal Sudirman, Mohamad Teguh Sudirman, mendengar banyak cerita tentang kelebihan ayahnya itu. Teguh lahir pada 1949, ketika ibunya bersembunyi di Keraton Yogyakarta, dan pada saat ayahnya bergerilya.
Dia tak sempat bertemu dengan ayahnya, yang meninggal dua bulan sesudah dia lahir. Teguh hanya mendengar kisah Jenderal Sudirman dari sang ibu, Siti Alfiah. Satu di antara penggalan ceritanya, ketika Sudirman sampai di Gunungkidul, Yogyakarta.
Sudirman tak mengizinkan pasukannya beristirahat lama-lama. Benar saja, beberapa saat kemudian, pasukan Belanda tiba di lokasi peristirahatan pasukannya.
Jika Sudirman yang dalam sakit dan tubuh rapuh, tak segera meminta mereka untuk jalan lagi, pertempuran tak akan bisa dihindari. "Dan bisa jadi pasukan Bapak kalah," kata Teguh.
Selain itu ada kisah Jenderal Sudirman yang bisa lolos dari kepungan tentara Belanda yang hendak menangkapnya saat singgah di salah satu rumah rakyat jelata di Kediri, Jawa Timur. Rupanya ada anak buah sang jenderal yang berkhianat.