Cantiknya Desain Ulos Harungguan, Bisa jadi Inspirasi Buat Kamu

Kain Ulos Harungguan yang didesain oleh Wignyo Rahadi jadi busana cantik
Sumber :
  • Dokumentasi Wignyo Rahadi

VIVA – Ulos merupakan kain tradisional asal Tapanuli, Sumatera Utara, yang memiliki ragam jenis dan motif yang sarat makna. Ulos Harungguan disebut sebagai “Raja” Ulos di Tanah Tapanuli karena di masa lampau hanya dipakai oleh Raja dan kalangan terpandang sehingga dianggap memiliki nilai lebih tinggi dibandingkan jenis Ulos lain.

Keistimewaan Ulos Harungguan memiliki motif kompleks yang menggabungkan semua motif Ulos, sehingga tak ada pengulangan motif. Ulos Harungguan hanya dibuat oleh penenun di Muara, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara.

Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia Sibolga telah melakukan binaan untuk mengembangkan kerajinan Ulos di Muara. Kain ulos yang semula terkesan kaku, berat, dan terbatas pada warna cenderung gelap dengan pewarna alam, diolah menjadi lebih ringan, lembut, dan pilihan warna lebih variatif, sehingga lebih nyaman dikenakan, tanpa meninggalkan motif tradisi yang menjadi identitasnya.

Kain Ulos Harungguan hasil pengembangan tersebut diaplikasikan oleh fashion designer Wignyo Rahadi dalam rangkaian koleksi bertema “Sahala” yang memadukan elemen histori dengan sentuhan modernitas sehingga mewujudkan tampilan yang baru.

Koleksi berupa 20 outfit, terdiri dari busana kontemporer dan modest wear menggunakan Ulos Harungguan dalam pilihan warna cerah dan gelap yang berpadu harmonis, serta dikombinasikan dengan tenun ATBM motif Ulos sodum, full bintik, dan lurik. Ulos Harungguan kombinasi tenun ATBM ragam corak dituangkan dalam varian blouse, outer, celana, longdress, hingga longcoat bergaya modern. Ditampilkan pula selendang Ulos yang menciptakan gaya klasik kontemporer.

Koleksi “Sahala” rancangan Wignyo Rahadi yang menggunakan Ulos Harungguan ditampilkan dalam acara Pagelaran Karya Kreatif Kain Tenun Tapanuli yang diselenggarakan oleh Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia Sibolga pada tanggal 31 Agustus 2019 lalu bertempat di Rooftop Terminal Pelabuhan Laut Sibolga.
 
“Melalui Pagelaran Karya Kreatif Tenun Tapanuli yang menampilkan keindahan kain Ulos dalam bentuk busana siap pakai (ready to wear) diharapkan dapat turut mendorong sentra kain Ulos sebagai industri fashion," para Wignyo Rahadi lewat rilis yang diterima VIVA.

Dengan mengangkat kultur tradisi dan sentuhan modern sehingga memiliki daya pakai lebih tinggi, kain ulos dapat terus dilestarikan lintas zaman dan generasi, dan dapat diperkenalkan ke masyarakat lebih luas, tidak terbatas masyarakat Tapanuli, bahkan di negara lain.