Mengenal Keffiyeh, Aksesoris yang Dipakai Saat Dukung Palestina
- Kufiya
JAKARTA – Konflik antara Israel dan Palestina kian memanas dan belum berhenti hingga sekarang. Dilaporkan jika serangan selama satu bulan ini telah menewaskan 9.770 warga Palestina, termasuk 4.800 anak-anak dan 2.550 perempuan.
Beberapa negara pun mengecam tindakan Israel yang terus meluncurkan rudal ke Palestina. Indonesia, salah satu negara yang juga mengecam tindakan Israel dan mendukung Palestina. Pada Minggu, 5 November 2023 lalu, masyarakat dari berbagai daerah kumpul di Monumen Nasional Jakarta untuk menunjukkan kepeduliannya terhadap Palestina.
Mereka mengenakan syal atau disebut juga Keffiyeh saat melakukan unjuk rasa dukung Palestina yang bercorak kotak-kotak hitam putih. Serta membawa bendera negara Palestina.
Lantas, bagaimana sejarah Keffiyeh yang dikenakan aksi unjuk rasa menyerukan perdamaian dan mendukung Palestina? Dikutip dari Kufiya, simak informasi selengkapnya berikut ini.
Mengenal Keffiyeh
Thoriq, Atta Halilintar, Aaliyah Massaid dan Mereka yang Mendukung Palestina
- IG @thariqhalilintar
Keffiyeh Palestina, juga dikenal sebagai “kufiya”, “hatta” atau “shemagh”, lebih dari sekadar kotak hitam putih yang ikonik. Berasal dari Irak, syal meter persegi menyebar ke seluruh dunia sebagai hiasan kepala tradisional yang dikenakan di kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara.
Setelah mencapai Palestina, keffiyeh berkembang menjadi lebih mewakili dibandingkan di tempat lain. Saat ini, gerakan ini telah melampaui batas, agama dan gender untuk menjadi simbol solidaritas internasional terhadap perjuangan Palestina.
Keffiyeh Palestina (AKA kufiya, shemagh atau hatta) adalah jilbab kotak-kotak hitam putih. Keffiyeh mempunyai banyak bentuk, dimulai sejak tahun 3100 SM di Mesopotamia di wilayah “Kufah” Irak.
Di Palestina, pakaian tersebut awalnya hanya populer di kalangan pekerja pedesaan di negara tersebut. Keffiyeh digunakan mereka untuk melindungi dari terik matahari dan badai pasir. Sebaliknya, orang-orang Palestina yang tinggal di perkotaan, malah mengenakan topi merah yang disebut tarboush.
Selama satu abad terakhir, keffiyeh telah dipopulerkan di kalangan komunitas umum Palestina. Ini tidak lagi menandakan kelas sosial, namun telah menjadi simbol identitas dan perlawanan Palestina.
Apa yang dilambangkan oleh keffiyeh Palestina?
RIbuan Orang Hadiri Aksi Bela Palestina di Monas
- AP Photo/Dita Alangkara
Keffiyeh pertama kali mendapatkan popularitasnya selama Revolusi Arab melawan pemerintahan kolonial Inggris pada tahun 1936. Dalam upaya menyembunyikan identitas mereka dari otoritas Inggris, warga Palestina menggunakan jilbab untuk menutupi wajah mereka.