Bukan Sekadar Catwalk, TGC Jakarta Buka Ruang Buat Perempuan Makin Bersinar

Jakarta, VIVA – KAO presents TGC Jakarta 2025 menampilkan Final Show bertema 'A Stage for Every Woman to Shine' sebagai salah satu sorotan utama dalam rangkaian acara yang berlangsung pada 5–6 Juli di Plenary Hall, Jakarta Convention Center (JCC).

Ini merupakan pertama kalinya Tokyo Girls Collection (TGC) hadir di Indonesia, setelah lebih dari 20 tahun sukses di Jepang sebagai festival mode yang menggabungkan fashion, musik dan budaya populer. Scroll untuk info selengkapnya, yuk!

TGC dikenal bukan sekadar ajang peragaan busana, tapi sebagai panggung hiburan yang memberi ruang bagi generasi muda untuk tampil dan mengekspresikan diri.

Seleksi Talenta dari 5 Kota, Lebih dari 1000 Peserta

Sebelum acara puncak digelar, tim TGC melakukan program pencarian bakat di lima kota besar, yakni Jakarta, Bandung, Surabaya, Makassar, dan Medan. Program ini menjaring lebih dari 1000 talenta muda dari berbagai latar belakang. Para peserta diseleksi ketat, tak hanya soal penampilan visual, tetapi juga karakter, orisinalitas, dan potensi berkembang.

Dari ribuan peserta, 20 perempuan terpilih mendapatkan kesempatan langka tampil di runway bersama para desainer ternama. 

Putri Tanjung, CEO Trans Digital Lifestyle Group sekaligus inisiator acara ini menyampaikan bahwa tujuan dari TGC Jakarta adalah memberikan ruang bagi setiap perempuan untuk bersinar.

"Kami ingin memastikan setiap perempuan mendapatkan kesempatan yang sama untuk menunjukkan keunikannya. Bukan soal penampilan fisik semata, tapi tentang semangat, visi, dan cerita di balik setiap individu," ujar Putri saat konferensi pers. 

Empat nama desainer besar di industri fashion Tanah Air turut memeriahkan Final Show dengan koleksi eksklusif yang menyampaikan pesan pemberdayaan dan keberagaman.

1. DANJYO HIYOJI

Label DANJYO HIYOJI, besutan desainer Dana Maulana, menghadirkan koleksi streetwear penuh warna yang mencerminkan energi dan semangat generasi muda. Tabrak warna dan siluet modern menjadi ciri khasnya. Kolaborasi dengan Lyodra, DJ Nada Serodja, dan tari tradisional Kreasi Mardika membuat pertunjukan ini terasa imersif dan membumi.

2. Hartono Gan

Mengusung tema pemberdayaan perempuan, Hartono menampilkan power suit dengan gaya gender-neutral. Siluet tegas, glamor, dan berkarakter, dipadukan dengan musik dari Vidi Aldiano membentuk suasana panggung yang penuh kekuatan dan elegansi.

3. Tities Sapoetra

Dengan label TS The Label, Tities menghadirkan gaya edgy yang tetap nyaman dikenakan. Motif labirin dan desain futuristik menjadi simbol ekspresi diri dan keberanian. Penampilannya dilengkapi aksi panggung dari Alika Islamadina, Rangga Moela, Audrey Tapiheru, dan Band Rewind.

4. Monique Soeriaatmadja

Monique membawa dua label: alexallexa dan SOE Jakarta. Jika alexallexa berjiwa urban dan sporty, maka SOE memadukan kain tenun tradisional dengan desain modern. Keduanya menyampaikan pesan bahwa fashion bisa jadi jembatan antara budaya, inovasi, dan identitas. Koleksi bertajuk “Rococo Rebellion” ini merayakan keberagaman karakter perempuan dengan gaya kontras yang tetap harmonis.