Sanita, Gadis Muda yang Menolak Tunduk Pada Pernikahan Anak

Sanita
Sumber :
  • istimewa

Salah satu misinya adalah bagaimana memastikan anak terlibat dalam pembangunan dan menjadi agen perubahan.

Kini, meski usianya sudah cukup matang, Sanita mengaku tetap tak ingin buru-buru memutuskan untuk menikah. Ia mengakui, kedua orangtuanya semakin terbuka terhadap pilihan-pilihan yang diambilnya dan menghargai tiap langkahnya. 

"Menurutku perubahan terbesar kalau orang terdekat sadar, aku kagum sama ibu bapakku mereka mau belajar juga dengan dunia, anaknya, dan aku menjelaskan rencana masa depanku, dan impian-impianku," Sanita menambahkan.

Dia pun yakin, jodoh tak kemana. Sanita tak mau ambil pusing kapan ia akan menikah. 

"Aku bilang ke mereka, 'selama ini kan selalu bapak ibu yang mengorbankan banyak hal, sekarang beri waktu aku menikmati duniaku, dan membahagiakan kalian,'" tuturnya.

Menurut Sanita, tiap perempuan berhak atas kehidupan dan pendidikan yang lebih baik. Perempuan juga berhak memutuskan kapan ia akan menikah atau bahkan tidak menikah sama sekali.

Untuk anak muda yang punya pengalaman sama dengannya, Sanita mengakui masalah ini bukan perkara mudah. Namun, mendorong untuk memberi pemahaman akan mimpi pada orangtua bisa terus dilakukan.

"Perkawinan usia anak bukan solusi untuk keluar dari kemiskinan. Solusi untuk keluar dari kemiskinan adalah pendidikan yang layak baik formal, maupun non-formal," katanya tegas. (ren)