Niat Tunjukkan Kesalahan Alquran, Pria Ini Dipermalukan Dr Zakir Naik
- VIVA/Muhammad Yasir
VIVA – Dokter sekaligus dai, Zakir Abdul Karim Naik atau lebih dikenal dr. Zakir Naik, sukses membuat pria bule terdiam dan tertunduk malu. Di depan forum, pria paruh baya itu bertanya pada dr. Zakir Naik tentang kesalahan-kesalahan yang ada di dalam Alquran, yang dia kutip dari sebuah buku.
"Dr. Zakir, Anda berkata tidak ada kesalahan dalam Alquran. Aku mencatat lebih dari 20 kesalahan dalam tata bahasa Arab. Dan akan kuberitahu beberapa di antaranya," kata pria bule itu dalam sebuah video yang diunggah di Instagram @islam.bermanfaat, dikutip VIVA, Sabtu, 22 Mei 2021.
"Terdapat di surat Al-Baqarah dan Al-Hajj. Itu nomor satu. Yang kedua, hal yang sama dikatakan di surat At-Thaha 63, salah! Bisakah kau jelaskan hal itu? Dan ada lebih banyak lagi kesalahan," sambung dia.
Sambil tersenyum, Zakir Naik menyanjung pria itu. Dia mengatakan, pertanyaan yang diajukan sangatlah bagus.
"Aku cocok dan setuju, Anda sebutkan ke-20 kesalahan gramatikal. Dan buku itu (yang dibaca pria tersebut) adalah karangan Abdul Fadi, benar? Is The Qur'an Infallible? (Apakah Alquran Sempurna?) Alhamdulillah, indra penglihatanku masih bagus," kata Zakir Naik, diikuti riuh tepuk tangan penonton.
Zakir mengatakan, akan menjawab ke-20 kesalahan yang disebut pria paruh baya itu. Sebab, dia sudah membaca buku tersebut.
"Poin pertama yang harus dicatat, semua tata bahasa Arab diambil dari Quran. Quran adalah kitab berbahasa Arab paling tinggi. Kitab dengan level literatur tertinggi. Semua tata bahasa Arab diambil dari Quran. Quran adalah textbook tata bahasanya. Karena tata bahasanya diambil dari Quran, maka Quran tidak akan salah. Itu poin pertama," kata dia.
Sementara poin kedua, Zakir menjawabnya dengan sebuah perumpamaan.
"Ibaratnya Anda mengambil penggaris dan di sana terdapat ukuran. Jika Anda katakan ukurannya salah, kedengarannya tidak logis," ujarnya.
"Poin kedua, pada suku-suku Arab yang berbeda-beda, kamu tahu bahasa Arab dan Dr. William Campbell pasti setuju denganku. Pada suku-suku Arab yang berbeda, tata bahasanya berubah-ubah. Pada satu suku, kata feminin diartikan maskulin oleh suku lain. Bahkan gender pun berubah-ubah. Jadi, apakah Anda menguji kebenaran Alquran dengan tata bahasa cacat itu?" tegas dia.