Perceraian Saat Pandemi Tinggi, Pakar Beri Tips Rumah Tangga Awet

Ilustrasi pasangan.
Sumber :
  • Freepik/yanalya

“Karena tidak mempersiapkan sebelum pensiun, akhirnya mereka tidak dapat mengantisipasi intensitas berhubungan 24 jam bersama pasangan. Karena ketemu setiap saat, kebayang gak, pasangan kita suka main hape, sumbu pendek, sedikit-sedikit marah, tukang makan, tukang ngatur, bahkan omongannya tajam. Kesimpulannya, kita ini nggak mengenal siapa suami kita, siapa istri kita. Jadi sekian lama hidup dalam pernikahan, tapi tidak saling mengenal karakter,” lanjut Indra.

Satu hal yang belakangan terjadi, banyak wanita sukses di pekerjaan atau membangun bisnis. Tapi rumah tangganya rapuh.

Indra mengingatkan agar para wanita multiperan selalu menempatkan dirinya sebaik mungkin, sebagai istri, ibu dan anak bagi orang tuanya. 

“Jangan sampai kita hanya sibuk membangun usaha. Tapi lupa menguatkan keluarga di rumah. 
Bahkan sampai lupa pada pasangan , lupa masih punya suami yang perlu diperhatikan. Sehingga tidak jarang banyak suami yang cemburu pada anak-anaknya. Karena sebagai istri hanya sibuk memperhatikan anak-anak. Dalam hal ini suami mungkin gengsi mengakui bahwa dia butuh diperhatikan istrinya,” ujar Indra.

Merujuk pada #akuberdaya yang dikampanyekan PWW 2021, dikatakan Indra, hendaknya para wanita sebelum memutuskan berkarier di luar rumah atau menjalankan bisnis, tetap menjalankan peran utamanya sebagai seorang istri dan ibu bagi anak-anaknya.

“Sudahkah pasangan Anda merasa dicintai oleh Anda? Karena sekarang ini gak penting lagi klaim kita cinta pada pasangan. Tapi yang paling penting tersirat dari perilaku. Pasangan kita tahu nggak kalau kita mencintai dia?,” ujar Indra.